.jpeg)
Sabtu (6/8/2022), Poltekkes Kemenkes Yogyakarta bekerja sama dengan Puskesmas Kokap I memberikan penyuluhan mengenai anemia untuk Remaja Padukuhan Anjir. Selain memberikan penyuluhan, Poltekkes juga memberikan paket PONI CERIA (Posyandu Masa Kini Cegah Anemia Remaja), yang terdiri dari 1 strip tablet tambah darah, tabel pengingat minum tablet tambah darah pada remaja, dan leaflet mengenai anemia. Paket tersebut ditujukan untuk 30 remaja putri di Padukuhan Anjir dengan rentang usia 11 sampai 20 tahun. Lalu, apa pentingnya Tablet Tambah Darah bagi Remaja Putri? Mari simak penjelasan berikut.
Anemia merupakan kondisi kekurangan sel darah merah dalam tubuh, dapat dialami oleh siapa saja tanpa batasan usia tertentu. Anemia juga dapat terjadi pada remaja. Namun, risiko lebih tinggi untuk mengalami anemia terjadi pada remaja putri, dikarenakan siklus menstruasi yang terjadi setiap bulannya.
Menstruasi menyebabkan kondisi tubuh di mana sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari biasanya. Hal tersebut berisiko menyebabkan tubuh merasa lemas dan mudah pingsan. Hemoglobin yang berfungsi mengikat oksigen dan menedarkan ke seluruh sel jaringan dalam tubuh, saat konsentrasinya lebih rendah dari biasa menyebabkan kekurangan oksigen dalam otak, sehingga otot yang menimbulkan gejala, seperti kurang konsentrasi dan kurang bugar dalam beraktivitas. Selain itu, anemia dapat pula berdampak pada penurunan imunitas sehingga lebih rentan terpapar berbagai penyakit infeksi.
Dengan beberapa dampak yang ditimbulkan anemia, tablet tambah darah menjadi penting untuk diberikan kepada remaja putri. Tablet tambah darah dapat membantu meminimalisasi potensi anemia terjadi pada remaja putri. Selain itu juga untuk mempersiapkan kesehatan remaja putri yang kelak akan menjadi seorang ibu. Hal tersebut mencegah potensi melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR).
Oleh karena itu agar terhindar dari risiko anemia, disarankan remaja putri rutin mengonsumsi tablet tambah darah satu kali dalam satu minggu. Tablet tambah darah dapat diperoleh secara mandiri maupun melalui program yang diadakan oleh lembaga tertentu, seperti yang dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Yogyakarta kepada remaja putri Padukuhan Anjir. (Annisa Istika/Yuli S)