Kejawen merupakan kepercayaan dari sebuah etnis yang berada di Pulau Jawa. Kata "kejawen" berasal dari kata "Jawa", yang artinya dalam Bahasa Indonesia adalah "segala sesuatu yang berhubungan dengan adat dan kepercayaan Jawa (kejawaan)". Penganut ajaran kejawen biasanya tidak menganggap ajarannya sebagai agama seperti Islam atau Kristen, tetapi lebih melihatnya sebagai seperangkat cara pandang dan nilai-nilai yang dibarengi dengan sejumlah laku (mirip dengan "ibadah").(wikipedia)
Orang - orang Jawa jaman dahulu memang dikenal mengakui keesaan Tuhan. Itulah yang menjadi inti dari ajaran Kejawen itu sendiri, yang dikenal dengan 'Sangkan Paraning Dumadi' yang memiliki arti 'darimana datang dan kembalinya hamba Tuhan'.
Sampai saat ini, masih banyak masyarakat Jawa yang menjalankan tradisi-tradisi Kejawen, antara lain:
*Mitoni, tradisi ini diperuntukkan bagi wanita yang mengandung bayi untuk pertama kalinya, tepatnya di usia kandungan tujuh bulan.
*Tedhak Siten, yakni ritual yang dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan seorang anak agar dapat menjalani kehidupan yang benar dan sukses di masa depan.
*Wetonan, tradisi yang mirip dengan tradisi ulang tahun, hanya saja wetonan bisa dilaksanakan hingga 10 kali dalam setahun. Wetonan dilaksanakan sesuai dengan penunjukan waktu dalam penanggalan kalender Jawa.
*Nyadran, yaitu upacara yang dilakukan orang Jawa sebelum bulan Puasa tiba. Wujudnya yaitu dengan berziarah ke makam-makam dan menabur bunga.
Hingga saat ini, tradisi Kejawen masih dilestarikan, terutama di Kabupaten Kulon Progo, Kalurahan Hargorejo. Meski begitu, sebagian dari tradisi tersebut sudah diadaptasi oleh masyarakat dengan budaya Islam, seperti mengadakan shalawatan ketika upacara mitoni, membaca surat-surat Al-Qur'an ketika nyadran. (Afa)
"Mohon izin buat skripsian