You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

DIANGGAP PENYEBAB KANGKER, INI FAKTA TENTANG DAUN PEPAYA JEPANG

Administrator 04 Mei 2020 Dibaca 56.977 Kali

Pepaya jepang atau tumbuhan yang bernama Latin Cnidoscolus chayamansa merupakan tanaman yang tumbuh subur terutama di Indonesia. Masyarakat di Indonesia menanam tumbuhan ini untuk dijadikan tanaman sayur. Bagian daun dari tanaman ini sering diolah menjadi sayur lodeh atau dijadikan sebagai lalapan.

Faktanya, tanaman pepaya Jepang berasal dari Semenanjung Yukatan di Meksiko, Amerika Tengah. Di sana, tanaman ini dikenal dengan nama "chaya". Tanaman ini sudah dikonsumsi sejak zaman pra-Columbus dan mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1998. Hingga saat ini, belum ada riset yg membuktikan kalau pepaya jepang berhubungan dengan Jepang.

Sempat beredar kabar di masyarakat bahwa tanaman ini mengandung racun yang bisa menyebabkan kangker. Banyak tanaman pepaya jepang yang dimusnahkan karena dianggap berbahaya bagi kesehatan. Daun ini mengandung senyawa sianogen glikosida yang dapat melepaskan racun hidrogen sianida atau yang biasa disingkat HCN. Efek keracunan HCN antara lain: pusing, nafas cepat, mual, muntah, sesak nafas, gelisah dan cemas. Keracunan HCN dalam jumlah besar bisa mengakibatkan pingsan, koma, kejang otot, pupil mata tidak bergerak dan melebar, bahkan kematian. Keracunan tersebut akan terjadi bila HCN dikonsumsi dalam dosis tertentu. Pada daun pepaya jepang, kita tidak boleh mengkonsumsinya secara langsung dalam jumlah banyak. Untuk menetralkan kandungan HCN yang terdapat di dalamnya, kita bisa merebusnya terlebih dahulu selama 15-20 menit.

Jadi, sudah jelas bahwa daun pepaya jepang tidak ada hubungannya dengan penyebab kangker. Justru tanaman ini mengandung segudang manfaat bagi tubuh kita, antara lain : penambah darah dan pencegah anemia, meningkatkan kekuatan otot, memperkuat kesehatan tulang, memperkuat daya tahan tubuh, melancarkan pencernaan dan melindungi kesehatan mata. Dengan teknik pengolahan yang tepat, tanaman ini bisa menjadi pilihan sayur alternatif di tengah pandemi, karena pengembang biakannya yang tergolong mudah. Cukup dengan memotong dahan tanaman dan ditancapkan di media tanam, tanaman ini akan tumbuh subur, bahkan di musim kemarau sekalipun. (Afa)

"Sy sdh lama mengkonsumsi sayuran ini dan tdk percaya sbg penyebab kanker, shg sampai skrg msh sering kami masak dlm bentu bobor, gulai atau oseng2. Sekali lagi terima kasih pencerahannya, bhw sayuran ini aman dan bermanfaat utk kesehatan lbh baik.
Agung Wahyudi 14 Juni 2023
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%