Dalam rangka pengendalian hemat dan ramah lingkungan, Dirjen Tanaman Pangan bekerjasama dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten menginisiasi Germas Rubuha. Germas Rubuha ini dilakukan sebagai upaya untuk pengendalian tikus yang merupakan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) utama bagi tanaman padi dibandingkan dengan OPT lainnya. Di Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Germas Rubuha dilaksanakan di Bulak Sawah Ngulakan pada Sabtu (13/07/2024). Acara ini dihadiri oleh Kadinas Pertanian Provinsi, BPTP DIY, Babinsa, Bhabinkamtibmas, BPP Kokap, nakes Puskesmas Kokap 1, Pamong Kalurahan serta warga masyarakat anggota Kelompok Tani Aneka Karya Ngulakan. Acara germas dilakukan secara serempak di seluruh Indonesia dan disiarkan melalui live streaming via zoom.
Selaku koordinator kegiatan germas kabupaten, Supomo menghimbau kepada para petani untuk bisa memasang rubuha guna mengurangi serangan hama tikus, mengingat tikus merupakan makanan utama burung hantu. Sedangkan Kepala Dinas Pertanian DIY menginformasikan bahwa adanya Germas Rubuha ini untuk mengantisipasi prediksi terjadinya peningkatan serangan tikus.
Pada situasi normal, setiap ekor burung hantu akan memangsa 10 tikus pada setiap malam. Idealnya, pemasangan rubuha dilakukan dalam setiap 5 hektar lahan. Kelompok Tani Aneka Karya sendiri telah memiliki 9 rubuha. Sehingga menurut para petani, saat ini sudah tidak ada lagi serangan tikus di sawah. Dalam pemasangan rubuha, alat dan bahan yang digunakan antara lain :
1. Bambu atau besi untuk tiang setinggi 6m
2. Papan untuk pembuatan rubuha
3. Stager penguat tiang bila diperlukan
4. Semen dan pasir untuk cor tiang
5. Paku, martil, gergaji, cangkul dan linggis.
Sebelum zoom dimulai, rubuha telah terlebih dahulu dipasang untuk selanjutnya dilakukan dokumentasi.
Penulis : Ajru F.
Sumber : Dhimas Aji