Puncak peringatan Hari Jadi Hargorejo ke-77 yakni Kirab Budaya yang dilaksanakan pada Sabtu (27/04/2024). Kontingen kirab melakukan perjalanan dari depan Balai Kalurahan Hargorejo menuju Lapangan Anjir. Total sebanyak 27 kontingen turut memeriahkan prosesi kirab budaya dari awal hingga akhir acara. Pada pembukaan acara, Lurah Hargorejo, Bhekti Murdayanto, S.E. beserta pamong didampingi oleh Ketua BPK, Sri Widada, S.IP, M.M. dan jajarannya serta Babinsa dan Babinkamtibmas melepas kontingen pertama, yakni Bregodo “Kurdho Manunggal” yang merupakan Bregodo Kalurahan Hargorejo. Bagian depan barisan Bregodo membawa banner Kalurahan yang bertuliskan tema Hari Jadi Kalurahan yang ke-77, yakni “Saiyeg saeka kapti, hangesthi luhuring budaya, mrih arum kuncaraning bangsa”. Kontingen Bregodo ini juga membawa Tombak “Rinekso Buwono” dan “Payung Songsong Tunggul Nogo”. Di belakang Bregodo Kalurahan, terdapat puluhan kontingen lain yang terdiri dari 16 padukuhan yang ada di Hargorejo serta sekolah-sekolah dan kelompok lainnya seperti HIMPAUDI, TK ABA Penggung, SDN Kriyan, SDN Hargorejo, SMPN 1 Kokap, MI Muhammadiyah Selo, serta SD Muhammadiyah Penggung. Mereka menampilkan beberapa kesenian lokal seperti incling, jathilan, angguk, karawitan, gejog lesung dan lain sebagainya. Selain itu juga ada yang menampilkan potensi lokal seperti batik, genteng, batu bata, budaya setempat seperti upacara baritan, budaya sambatan, paes manten, serta musik drumband dari sekolah-sekolah.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, kirab kali ini juga diperlombakan untuk memperebutkan Juara I, II, dan III serta Harapan I, II, dan III. Di antara para juri lomba kirab kali ini antara lain R. Yudono Hindriatmoko, Sujarwanto dan Ghanang Jati D.A. Para juri dan tamu undangan telah menunggu kedatangan kontingen kirab di lokasi finish, yakni Lapangan Anjir. Di depan para juri, masing-masing kontingen dipersilakan untuk melakukan display selama 5 menit. Display yang ditampilkan harus bertema kebudayaan, kesenian serta potensi lokal setempat. Setelah itu, para kontingen dipersilakan untuk menempati lokasi sesuai papan nama yang telah disediakan. Pengumuman lomba tidak diumumkan di lokasi, melainkan saat penutupan di malam harinya yang disertai dengan pagelaran wayang kulit. (Ajru F)