Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, penting untuk membangun sinergitas antara kaum muda dan dewasa, khususnya dalam penyelenggaraan kegiatan kemasyarakatan. Salah satunya adalah dengan tradisi "Laden". Peran semacam pramusaji dalam acara-acara tertentu, seperti hajatan, pengajian, dan kegiatan pertemuan di masyarakat biasanya disebut dengan "Sinoman", "Juru Ladi", atau "Laden". Biasanya, peran ini dipegang oleh para pemuda di wilayah sekitar.
Perbedaan utama Pramusaji dengan Sinoman/Juru Ladi adalah landasan sikap, di mana Sinoman murni didasarkan pada rasa tolong menolong, membantu, dan tidak mengharapkan imbalan apapun. Beberapa aktivitas yang dilakukan dalam kegiatan Laden, di antaranya mempersiapkan hidangan sebelum diantar, mengantarkan hidangan kepada tamu, hingga membersihkan tempat usai tamu selesai menikmati hidangan.
Penguatan karakter pemuda dalam masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan, sangat penting agar tertanam karakter masyarakat yang sederhana, menjunjung tinggi nilai sosial masyarakat, kekeluargaan, keakraban, dan tolong-menolong sejak muda. Aktivitas Laden ini menanamkan jiwa mengabdi kepada masyarakat, melatih keterampilan, dan memupuk solidaritas pemuda. Tujuannya agar terwujud karakter pemuda yang erat dengan nilai kesantunan, kerukunan, dan kedamaian untuk pelestarian adat, budaya tradisi, serta kearifan lokal.
Penulis : Annisa Istika