Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi semua orang. Sejak usia dalam kandungan hingga lanjut usia, kesehatan adalah hal yang harus terus diupayakan dan dijaga untuk harapan hidup yang tinggi dan berkualitas.
Bagi usia produktif hingga lansia, sangat diperlukan pemantauan kesehatan secara rutin. Hal tersebut dapat dilakukan secara mandiri maupun dengan bantuan tenaga medis atau fasilitas kesehatan terdekat. Bukan sesuatu yang sulit untuk mengakses bantuan medis, di mana aksesibilitas fasilitas kesehatan dan tenaga medis telah menjangkau daerah hingga ke tingkat padukuhan. Umumnya, hal tersebut dilakukan atas kerja sama dengan organisasi atau lembaga yang ada di padukuhan, seperti posyandu dan posbindu.
Secara garis besar, cek kesehatan yang dilakukan secara rutin menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Cek Berat dan Tinggi Badan
Cek Berat dan Tinggi Badan berfungsi untuk mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT) yang digunakan untuk pengukuran tubuh ideal atau justru berisiko terkena penyakit tidak menular, salah satunya obesitas. Namun,
khusus ibu hamil, atlet, atau memiliki penimbunan cairan di kaki dan perut tidak diberlakukan pengukuran indeks massa tubuh.
2. Cek Lingkar Perut
Cek ini berfungsi mengukur apakah lingkar perut ideal atau berlebih. Batas aman lingkar perut bagi laki-laki adalah 90 cm, sedangkan perempuan 80 cm. Jika terdapat lemak perut yang berlebih, maka berisiko memicu penyakit seperti serangan jantung, diabetes, dan stroke.
3. Cek Lingkar Lengan
Cek ini dianjurkan terlebih kepada wanita usia subur yang berguna untuk persiapan kehamilan dan meminimalisasi Kekurangan Energi Kronis (KEK).
4. Cek Tekanan Darah
Cek ini biasa disebut dengan cek tensi, yang berfungsi sebagai deteksi awal risiko penyakit hipertensi, stroke, dan jantung. Pada keadaan normal, tensi yang aman adalah di bawah 140/90 mmHg.
5. Cek Kadar Gula Darah
Cek ini berfungsi untuk mendeteksi kadar glukosa dalam darah. Hasil yang normal apabila gula darah kurang dari 100.
6. Cek Indra Penglihatan dan Pendengaran
Cek ini berguna untuk mendeteksi fungsi ketajaman penglihatan (mata) dan pendengaran (telinga).
7. Cek Kolesterol Total
Cek Kolesterol dilakukan untuk mengecek kadar LDL (kolesterol buruk), HDL (kolesterol baik), dan trigliserida (kolesterol dalam darah dari makanan yang dikonsumsi).
8. Cek Arus Puncak Ekspirasi
Cek ini digunakan untuk mengukur kemampuan paru-paru. Biasanya, cek ini dilakukan kepada penderita asma atau gangguan pernapasan.
9. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
Khusus wanita, biasanya cek ini dilakukan dengan 2 cara, yaitu PAP SMEAR atau IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat). Perbedaan kedua tes ini adalah :
- PAP SMEAR dilakukan pada fasilitas kesehatan, dengan syarat tidak sedang hamil atau menstruasi, dan sebaiknya tidak berhubungan intim sejak 3 hari sebelumnya.
- IVA dilakukan dengan cara mengoleskan asam asetat (asam cuka 3-5%) pada leher rahim. Cairan tersebut menegaskan pra kanker dengan perubahan warna agak keputihan. Hasil dapat diperoleh saat itu juga atau jeda 15 menit. Tes IVA ini dapat dilakukan kapan saja, bahkan saat menstruasi, nifas, atau paska keguguran.
10. Cek SADARI
Cek SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dapat dilakukan secara mandiri oleh perempuan sejak usia 20 tahun. Cek ini dapat dilakukan sehabis mandi, dengan tahapan-tahapan meraba dan memijat lembut payudara sembari berdiri, duduk, atau berbaring.
(Annisa Istika)
Sumber : p2ptm.kemkes.go.id - cek kesehatan rutinV