Kebanyakan orang, terutama orang Indonesia sangat menggemari minuman teh. Hampir di setiap acara keberadaan minuman teh tidak terlewatkan. Bahkan salah satu merk minuman terkenal pun menggunakan unsur teh dalam memasarkan minumannya. Jika diamati di seluruh warung makan, kafe, bahkan restoran pun menyajikan es teh/teh hangat dalam menunya. Namun, apakah kita mengetahui bahwa kebiasaan meminum es teh setelah makan memiliki dampak kurang baik bagi kesehatan? Mari simak penjelasannya.
Menurut pendapat ahli gizi, meminum teh setelah makan tidak dianjurkan. Hal ini dikarenakan dalam teh terkandung senyawa tanin, di mana senyawa tersebut memiliki mekanisme untuk menggumpalkan protein sehingga dapat memicu konstipasi dan menghambat penyerapan zat besi. Oleh karena itu, penyerapan zat-zat gizi di saluran pencernaan dapat terganggu. Padahal, tubuh kita memerlukan zat-zat yang terkandung dalam makanan, salah satunya zat besi. Apabila penyerapan zat besi kurang, hal tersebut dapat menyebabkan anemia.
Waktu yang tepat untuk mengkonsumsi teh adalah 1-2 jam sebelum atau sesudah makan, hal ini bertujuan agar zat yang terkandung dalam teh tidak mengganggu penyerapan nutrisi dalam makanan. Selain itu, akan lebih baik kita tidak mengkonsumsi teh menjelang waktu tidur karena kafein yang terdapat dalam teh dapat menyebabkan sulit tidur dan gangguan-gangguan lain di malam hari.
Penulis : Annisa Istika (AS)
Sumber: Adhi, Irawan Sapto. 2020. “Ini Alasan Ahli Gizi Tak Rekomendasikan Minum Teh Setelah Makan”, kompas.com