You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

"Stunting: Akibatkan Masa Depan Terhambat"

Admin Hargorejo 13 Juli 2023 Dibaca 114 Kali

Stunting, sebuah kondisi yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, telah menjadi perhatian serius di berbagai negara salah satunya Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia mentargetkan angka stunting turun menjadi 17 persen yang akan dicapai pada tahun 2024. Dalam tulisan ini, kita akan menggali lebih dalam tentang apa itu stunting, penyebabnya, dampaknya, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini yang mengganggu masa depan generasi muda.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak-anak yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari tinggi badan rata-rata seumurannya. Kondisi ini terjadi pada masa pertumbuhan anak yang paling penting, yaitu dari dalam kandungan hingga usia dua tahun. Stunting dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik dan kognitif anak, serta meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari.
Stunting disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor yang kompleks, termasuk faktor nutrisi yang tidak memadai, infeksi berulang, sanitasi yang buruk, dan pendidikan yang rendah. Kekurangan gizi, terutama pada masa kehamilan dan tahun pertama kehidupan, memainkan peran penting dalam timbulnya stunting. Kurangnya akses terhadap makanan bergizi, air bersih, dan sanitasi yang buruk juga berkontribusi pada masalah ini.

Stunting memiliki dampak jangka panjang yang signifikan terhadap anak, komunitas, dan negara. Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki perkembangan kognitif yang terhambat, performa akademik yang rendah, dan produktivitas yang terbatas di masa dewasa. Stunting juga meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas. Dalam skala yang lebih luas, stunting merugikan perekonomian, menghambat pembangunan manusia, dan menambah beban sistem kesehatan.
Mengatasi stunting memerlukan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif. Upaya pencegahan dan intervensi pada tahap awal sangat penting. Peningkatan akses terhadap gizi yang seimbang, pendidikan kesehatan yang tepat, dan layanan kesehatan yang berkualitas menjadi kunci utama. Kampanye penyuluhan tentang pentingnya gizi pada masa kehamilan, pemberian asi eksklusif, dan pemberian makanan bergizi kepada anak-anak sangat penting untuk menghentikan siklus stunting.

Selain itu, pemenuhan kebutuhan sanitasi yang baik, air bersih yang aman, dan lingkungan yang sehat juga diperlukan untuk mencegah infeksi dan penyakit yang dapat menyebabkan stunting. Pendekatan lintas sektor yang melibatkan pemerintah, lembaga non-pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil juga diperlukan untuk mengatasi stunting secara efektif.

Kita bisa mengambil poin penting terait permasalah stunting ini.  Stunting merupakan masalah serius yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, serta menghambat kemajuan sosial dan ekonomi suatu negara. Diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mengatasi stunting dengan meningkatkan gizi, sanitasi, dan pendidikan kesehatan. Investasi pada masa pertumbuhan anak adalah investasi pada masa depan yang lebih baik, di mana setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang optimal. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat mengubah masa depan yang terhambat menjadi masa depan yang cerah dan berpotensi. (Rullyanto)

Sumber : Kemenkes RI

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%