Seni Karawitan merupakan salah satu kesenian asli Indonesia yang sudah banyak dikenal masyarakat sebagai kesenian tradisional. Seni Karawitan yang terkenal di Pulau Jawa dan Bali ini, dihayati dan dilestarikan oleh berbagai kalangan, baik komunitas di masyarakat luas maupun komunitas-komunitas yang ada di lembaga, instansi, atau institusi tertentu.
Sebagaimana yang dilakukan oleh masyarakat Padukuhan Anjir. Kelompok Seni Karawitan yang dibentuk sejak pertengahan tahun 2022 ini telah beranggotakan lebih kurang 20 orang. Saat ini, mayoritas anggota karawitan Padukuhan Anjir adalah ibu-ibu, dengan rentang usia 40 tahun hingga di atas 60 tahun.
Beberapa langkah yang dilakukan oleh kelompok karawitan Padukuhan Anjir untuk melestarikan kesenian ini adalah :
1. Melaksanakan latihan rutin pada hari-hari tertentu. Penentuan hari latihan dapat berdasarkan hari pasaran (misalkan setiap Pon) atau beberapa hari dalam seminggu (misalkan Selasa dan Jumat)
2. Melibatkan kelompok karawitan pada setiap acara budaya maupun peringatan hari besar nasional di tingkat padukuhan, seperti yang dilakukan yaitu pada pembukaan acara peringatan HUT ke 77 RI.
3. Berkolaborasi dalam acara pentas seni dengan luar wilayah Padukuhan Anjir, seperti yang pernah dilakukan di acara pentas seni Kethoprak di Padukuhan Josutan, Karangsari.
Ibu Sri Suprapti sebagai salah satu anggota kelompok karawitan mengungkapkan bahwa keberadaan kelompok karawitan Padukuhan Anjir sangat berperan dalam mendukung pelestarian budaya tradisional, khususnya dalam menjaga alat musik gamelan dan musik tradisional Jawa dari lingkup wilayah yang kecil terlebih dahulu. Harapannya, kelompok ini semakin bertambah anggotanya, khususnya dari kalangan anak-anak muda sehingga budaya tersebut dapat dilestarikan dalam jangka waktu yang lama dan turun-temurun.
Penulis : Annisa Istika