Perayaan Waisak adalah salah satu perayaan Buddha yang paling penting dan dirayakan setiap tahun pada tanggal 4 Juni oleh umat Buddha di seluruh dunia. Perayaan Waisak 2567 BE tahun ini menjadi momen penting untuk menjaga keutuhan dan kesatuan negara kita. Perayaan ini memperingati tiga momen penting dalam kehidupan Sang Buddha Gautama, yaitu kelahiran, pencerahan, dan kematian.
Pertama-tama, pada hari kelahiran Sang Buddha Gautama, umat Buddha memperingati momen dimana Sang Buddha lahir di Lumbini, Nepal pada tahun 623 SM. Pada hari ini, umat Buddha berkumpul di kuil-kuil untuk melakukan meditasi, berdoa, dan memberikan sumbangan kepada orang yang membutuhkan.
Selain itu, di beberapa negara, perayaan ini juga dirayakan dengan mengadakan pawai Budha. Pawai tersebut diikuti oleh para bhikkhu dan bhikkhuni yang berpakaian khas, membawa bendera, serta menaburkan bunga di jalan-jalan yang dilalui oleh pawai. Pawai ini sering disertai dengan kesenian tradisional, seperti tarian dan musik yang dilakukan oleh anak-anak dan pemuda Buddha.
Kedua, pada hari pencerahan Sang Buddha Gautama, umat Buddha memperingati saat ketika Sang Buddha mencapai pencerahan setelah bermeditasi selama enam tahun. Pada hari ini, umat Buddha melakukan kegiatan seperti meditasi, membaca ajaran Buddha, dan memberikan sumbangan untuk membantu orang yang membutuhkan.
Meditasi adalah salah satu kegiatan utama pada perayaan Waisak. Umat Buddha melakukan meditasi untuk mencapai ketenangan batin dan merenungkan ajaran Sang Buddha Gautama. Selain itu, umat Buddha juga membaca ajaran Buddha, mengikuti ceramah, dan berdiskusi tentang ajaran Buddha dengan sesama umat Buddha.
Selain meditasi dan membaca ajaran Buddha, umat Buddha pada perayaan Waisak juga memberikan sumbangan untuk membantu orang yang membutuhkan. Sumbangan ini dapat berupa makanan, pakaian, obat-obatan, atau sumbangan uang. Hal ini bertujuan untuk membantu meringankan beban orang yang sedang mengalami kesulitan.
Ketiga, pada hari kematian Sang Buddha Gautama, umat Buddha memperingati saat ketika Sang Buddha meninggal dunia di Kushinagar, India pada tahun 483 SM. Pada hari ini, umat Buddha melakukan kegiatan seperti meditasi, membaca ajaran Buddha, dan memberikan sumbangan untuk membantu orang yang membutuhkan.
Meditasi pada hari kematian Sang Buddha Gautama memiliki makna yang khusus bagi umat Buddha. Meditasi tersebut bertujuan untuk merenungkan kehidupan, kematian, dan penderitaan sebagai bagian dari siklus kehidupan. Selain itu, umat Buddha juga membaca ajaran Buddha dan mengikuti ceramah tentang kematian dan pengajaran Sang Buddha Gautama tentang kehidupan.
Perayaan Waisak bukan hanya dirayakan oleh umat Buddha di negara asalnya, namun juga di seluruh dunia. Perayaan ini menjadi momen persatuan umat Buddha dari berbagai latar belakang dan kepercayaan. Meskipun perayaan ini dirayakan dengan cara yang berbeda-beda, namun semua umat Buddha memiliki tujuan yang sama, yaitu menghormati Sang Buddha Gautama dan mengingat ajaran-ajarannya yang penting.
Poin penting yang harus kita pahami adalah perayaan Waisak pada tanggal 4 Juni 2023 akan menjadi momen yang penting bagi umat Buddha di seluruh dunia. Perayaan ini memperingati tiga momen penting dalam kehidupan Sang Buddha Gautama, yaitu kelahiran, pencerahan, dan kematian. Umat Buddha di seluruh dunia akan berkumpul untuk melakukan berbagai kegiatan dan ritual untuk menghormati Sang Buddha Gautama dan mengingat ajaran-ajarannya yang penting. Perayaan ini juga menjadi momen persatuan umat Buddha dari berbagai latar belakang dan kepercayaan. (Rullyanto)
Sumber : gramedia