Dalam rangka persiapan Lomba Gelar Potensi Desa Wisata Tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melalui Dinas Pariwisata mengadakan rapat koordinasi. Rapat tersebut diadakan pada Rabu (14/06/2023) di Langgeng Sari Mbulu Resto, Klegen, Sendangsari, Kapanewon Pengasih. Selain Kepala Dinas dan perangkat dari Dinas Pariwisata Kulon Progo, acara ini juga dihadiri oleh Lurah, Ketua Desa Wisata, serta Ketua Pokdarwis dari berbagai Kalurahan di Kulon Progo, salah satunya adalah Kalurahan Hargorejo. Dari Hargorejo sendiri, peserta yang hadir adalah Kamituwa Hargorejo sebagai perwakilan dari Lurah Hargorejo, Ketua Pokdarwis dan Desa Wisata Hargorejo.
Pada sambutannya, Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito, S.Sn, M.A. menyatakan bahwa tahun ini merupakan tahun ke-3 bagi Dinas Pariwisata dalam menyelenggarakan kegiatan gelar potensi desa wisata. “Kita akan membenahi sedikit-sedikit untuk kemajuan. Besok ada penilaian khusus,” ungkapnya. Dalam perlombaan yang akan diadakan pada bulan Juli hingga September tersebut, lomba diadakan per paket (satu paket terdiri dari beberapa desa). “Misal Purwosari, Jatimulyo, dan Pendoworejo, itu satu paket. Ini harus kompak,” imbuhnya.
Untuk penilaian, terdapat dua kategori, yaitu untuk Desa Wisata secara mandiri dan kategori kawasan (paket). Lomba ini melibatkan 24 Desa Wisata yang ada di Kulon Progo dan memperebutkan total hadiah senilai 114.500.000 rupiah. Sedangkan untuk Puncak Anugerah Desa Wisata akan diadakan pada tanggal 27 September mendatang bertempat di Waduk Sermo Kalurahan Hargowilis Kapanewon Kokap.
Persyaratan dalam mengikuti Lomba Gelar Potensi Desa Wisata antara lain :
1. Sudah memiliki SK Desa Wisata;
2. Ada konektifitas antara Desa Wisata dan Pokdarwis;
3. Seluruh penerapan dilaksanakan dengan standar protokol kesehatan;
4. Paket Tour harus memperlihatkan kenyamanan dan tematik;
Unsur garapan dalam lomba ini antara lain : Homestay, toilet, souvenir, desa digital, CHSE, konten kreatif, daya tarik serta pengelolaan sampah.
Kriteria penilaian dalam lomba ini adalah :
1. Kreatifitas;
2. Inovasi berupa detail konsep dan inovasi baru lainnya dari desa wisata;
3. Simulasi dalam mengemas paket wisata;
4. Kerja sama dan konektivitas desa wisata dengan pokdarwis, warga sekitar dan Kalurahan.
Sumber : Arif Singgih Purnomo