You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Mengenal Konsep JOMO: Joy of Missing Out

Admin Hargorejo 12 Juni 2023 Dibaca 107 Kali
Mengenal Konsep JOMO: Joy of Missing Out

JOMO atau Joy of Missing Out adalah konsep baru yang berlawanan dengan FOMO (Fear of Missing Out) yang ada perasaan takut ketinggalan atau tidak ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Konsep JOMO muncul sebagai alternatif bagi mereka yang merasa kewalahan dengan kehidupan sosial yang padat dan ingin menikmati waktu sendirian.

Kehidupan modern seringkali membuat orang merasa sulit untuk menemukan waktu untuk diri sendiri. Teknologi yang semakin canggih memungkinkan kita untuk terus terhubung dengan orang lain, yang pada gilirannya membuat kita merasa perlu untuk selalu terlibat dalam aktivitas sosial. Namun, terlalu banyak aktivitas sosial juga bisa membuat kita merasa terbebani dan kehilangan waktu untuk melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat.

JOMO mengajarkan kita untuk menikmati waktu sendirian dan menemukan kebahagiaan di dalamnya. Ini tidak berarti kita harus menutup diri dari dunia luar atau tidak terlibat dalam kegiatan sosial sama sekali. Sebaliknya, JOMO mengajarkan kita untuk memilih dengan bijak kegiatan sosial yang ingin kita ikuti dan memberi waktu untuk diri sendiri ketika kita merasa lelah atau terlalu kewalahan dengan kegiatan sosial.

Dalam kehidupan yang serba cepat dan padat, JOMO memberi kita kesempatan untuk beristirahat dan merenung tentang kehidupan kita. Dengan menikmati waktu sendirian, kita dapat mengevaluasi tujuan dan nilai-nilai kita, dan menemukan cara untuk mencapai kebahagiaan yang lebih abadi.

Namun, untuk menikmati JOMO, kita harus memahami bahwa waktu sendirian bukanlah sesuatu yang buruk atau negatif. Sebaliknya, kita harus memperlakukan waktu sendirian sebagai kesempatan untuk berkembang dan belajar tentang diri kita sendiri. Dalam waktu sendirian, kita bisa mengeksplorasi hobi baru, membaca buku, atau mengevaluasi diri kita sendiri.

Kita dapat menyimpulkan bersama bahwa JOMO adalah konsep yang penting untuk dipahami dalam kehidupan modern. Ini memberi kita kesempatan untuk menikmati waktu sendirian dan menemukan kebahagiaan di dalamnya, sambil tetap terlibat dalam kegiatan sosial yang bermanfaat. Untuk menikmati JOMO, kita harus memperlakukan waktu sendirian sebagai kesempatan untuk berkembang dan belajar tentang diri kita sendiri. Dengan begitu, kita dapat menemukan kebahagiaan yang lebih abadi dan membangun hubungan yang lebih bermakna dengan orang lain. (Rully)

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%