Perpecahan dan polarisasi di tahun politik merupakan suatu hal yang sangat meresahkan bagi masyarakat. Terlebih lagi, jika perpecahan tersebut terjadi di Indonesia, sebuah negara yang memiliki keragaman budaya, suku, dan agama yang sangat beragam. Oleh karena itu, kita harus selalu waspada terhadap perpecahan yang dapat terjadi di tahun politik.
Perpecahan dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti perbedaan pandangan politik, agama, suku, dan budaya. Perbedaan pandangan politik bisa menjadi pemicu terjadinya perpecahan di tahun politik. Terutama dalam pemilihan presiden, dimana kedua kubu pendukung saling bertarung untuk memenangkan kandidat yang mereka dukung. Hal ini dapat menimbulkan ketegangan dan bahkan perpecahan di masyarakat.
Agama juga bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan perpecahan di tahun politik. Terlebih lagi, jika suatu kandidat menggunakan isu agama untuk memenangkan suara. Hal ini dapat memecah belah masyarakat dan menimbulkan rasa permusuhan antara umat beragama.
Suku dan budaya juga bisa menjadi salah satu pemicu polarisasi. Untuk itu kita harus menghidari kandidat politik dalam pemilihan Presiden, Gubernur, Bupati ataupun Kepala Desa yang menggunakan isu-isu SARA. Hal ini tentunya dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat.
Untuk menghindari perpecahan di tahun politik, kita harus selalu waspada dan bijak dalam menyikapi setiap isu yang muncul. Kita harus memahami bahwa perbedaan pandangan politik, agama, suku, dan budaya adalah hal yang wajar di dalam suatu masyarakat yang berdemokrasi.
Selain itu, kita juga harus selalu mengedepankan nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Kita harus menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi keragaman budaya, suku, dan agama yang ada di Indonesia. Kita harus memahami bahwa persatuan dan kesatuan adalah kunci keberhasilan dalam membangun negara yang lebih baik. Kita harus menjadi pemilih yang dewasa dengan memilih kandidat berdasarkan visi dan misi yang jelas dan mampu menyatukan masyarakat dan membangun negara yang lebih baik.
Sebagai pemilih, kita juga harus menghindari segala bentuk intoleransi dan diskriminasi. Menghargai hak-hak setiap individu tanpa memandang agama, suku, atau budaya. Kita harus memahami bahwa toleransi dan kerukunan adalah kunci keberhasilan dalam membangun masyarakat yang damai dan harmonis. ( Rully )