Posyandu balita dan ibu menjadi agenda rutin bulanan yang dilaksanakan di Padukuhan Anjir, sebagaimana yang dilaksanakan pada Jumat (12/05/2023). Berlokasi di Pendopo Padukuhan Anjir, pemantauan pertumbuhan merupakan kegiatan utama di Posyandu yang ditujukan sebagai program perbaikan gizi masyarakat yang menitikberatkan pada upaya pencegahan dan penanggulangan masalah gizi pada balita.
Dilakukan oleh kader dan pengelola posyandu, pelayanan posyandu Padukuhan Anjir biasanya berlangsung mulai pukul 08.30 atau 09.00 WIB. Lalu, bagaimana alur pelayanan posyandu balita dan ibu di Padukuhan Anjir? Penjelasan mengenai alur pelayanan sebagai berikut :
1. Pengisian daftar hadir
Pengisian daftar hadir dilakukan oleh ibu balita dengan mengisikan identitas balita dan ibu balita sesuai form daftar hadir yang telah disediakan.
2. Pengukuran oleh kader posyandu
Pengukuran yang dilakukan oleh kader posyandu adalah pengukuran pertumbuhan balita dan pemantauan kesehatan ibu balita. Pengukuran pertumbuhan balita meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan. Sedangkan pemantauan kesehatan ibu balita meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, lingkar lengan, dan tekanan darah (tensi). Saat pengukuran ini, setiap ibu balita diberi kertas yang berisi hasil dari pengukuran balita.
3. Pencatatan hasil pengukuran ke buku KIA
Setelah pengukuran balita dan ibu balita telah selesai, kertas hasil pengukuran dari kader petugas pengukur dibawa menuju ke meja pencacatan. Oleh petugas pencatat, hasil pengukuran tersebut dilakukan plotting hasil pengukuran ke dalam buku KIA untuk ditentukan status pertumbuhannya. Pada bagian tersebut juga dilakukan konseling singkat antara petugas dan ibu balita, serta edukasi sesuai dengan status pertumbuhan balita.
4. Pengambilan PMT
Pendamping Makanan Tambahan (PMT) yang dibuat secara bergilir oleh warga setiap RT di Padukuhan Anjir, diberikan kepada setiap balita setelah dilakukan konseling dan edukasi pasca pengukuran. PMT ini diberikan sesuai dengan menu yang diatur kandungan gizinya oleh Kementerian Kesehatan. Hal tersebut juga dapat menjadi referensi bagi ibu balita untuk membuatkan variasi menu sehari-hari untuk dikonsumsi balita.
Dengan adanya pemantauan tumbuh kembang balita melalui kegiatan posyandu, diharapkan dapat menanggulangi risiko masalah gizi dan stunting pada balita.
Penulis : Annisa Istika