Keberadaan naskah kuno yang tersebar di masyarakat perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Pasalnya, naskah kuno memerlukan perawatan khusus agar terhindar dari jamur (fungi) dan serangga yang membuat naskah menjadi mudah rusak. Untuk itu, sebagai upaya penyelamatan naskah kuno, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bekerjasama dengan pihak Museum Sonobudoyo dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kulon Progo mengadakan sosialisasi tentang naskah kuno bagi masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Kulon Progo. Lokasi sosialisasi yang dituju ada dua, yaitu Kapanewon Kokap dan Lendah.
Untuk wilayah Kokap, DPAD DIY melakukan sosialisasi di Masjid Walibuko, Padukuhan Tejogan, Kalurahan Hargorejo. Hal ini dilakukan mengingat salah satu warga Padukuhan Tejogan, Ali Mustofa, pernah melaporkan bahwa beliau memiliki sebuah arsip kuno bertuliskan huruf Arab pegon (bahasa Jawa yang ditulis menggunakan huruf Arab). Sosialisasi yang dilakukan pada Selasa (10/05/2023) pukul 14.00 WIB tersebut dihadiri oleh Pustakawan Muda dan Pustakawan Utama dari DPAD DIY, Pustakawan dari DPK Kulon Progo, beberapa pemuda perwakilan dari Museum Sonobudoyo, staf Perpustakaan Hargorejo, serta pemilik arsip kuno. Dalam pembukaannya, Pustakawan Muda DPAD DIY, Ratih Wijayaningsih, S.Sos., M.M. menyatakan bahwa pihak DPAD tidak akan mengambil arsip kuno yang dimiliki oleh masyarakat tanpa persetujuan pemilik arsip. Akan tetapi Pihak DPAD DIY akan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mendata arsip yang ada di masyarakat serta memfasilitasi perawatan arsip tersebut mulai dari fumigasi hingga menyediakan kotak penyimpanan arsip. Namun apabila ada warga yang berkenan menghibahkan arsip yang dimiliki maka pihak DPAD DIY siap untuk merawat arsip tersebut.
Dalam keterangannya, Budiyono selaku Pustakawan Utama DPAD DIY menjelaskan bahwa arsip kuno perlu mendapat perawatan khusus untuk mencegah jasad renik maupun fungi yang dapat menggerogoti kertas dan membuat kertas mudah rusak. Selain upaya fumigasi, perawatan mandiri yang dapat dilakukan oleh masyarakat antara lain dengan memberikan wewangian atau akar wangi di sekitar arsip. Beliau juga menghimbau agar masyarakat berkenan melaporkan apabila memiliki arsip kuno untuk didata dan dibantu dalam perawatannya. Selain itu, jika masyarakat berkenan agar arsipnya didokumentasikan secara digital atau bahkan menghibahkan arsip tersebut, pihak DPAD DIY siap untuk bekerjasama dengan Museum Sonobudoyo serta pihak lain untuk merawat serta membuatkan dokumentasi digitalnya agar pengetahuan yang didapat dari arsip tersebut bisa dinikmati khalayak ramai. (Ajru Fajriyah)