Pengalaman berpuasa setiap orang berbeda. Walaupun dalam ketentuannya sudah ada aturan yang jelas dalam menjalankannya. Waktu penulis masih kecil, berpuasa menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan karena harus berlapar-lapar seharian penuh. Kadang tidak kuat menahan lapar dan memutuskan untuk membatalkan puasa saat adzan duhur berkumandang. Setelah itu dilanjutkan puasa lagi sampai dengan bedug magrib.
Cara ini dilakukan untuk melatih berpuasa sebagian besar anak-anak seusia penulis dulu.
Berbagai cara dilakukan oleh orang tua agar anak mau berlatih berpuasa, mulai dari memberikan hadiah, uang jajan atau makanan yang paling disukai saat berbuka puasa. Ada juga yang memberikan hadiah di Idul Fitri apabila mencapai target puasa yang di sepakati bersama seperti sejumlah uang atau baju baru.
Menjadi sebuah kebanggaan sendiri saat penulis bisa memenuhi target puasa yang diberikan oleh orang tua/ saudara di rumah. Waktu itu penulis lebih tertarik dengan hadiah-hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tua daripada keutamaan dalam berpuasa. Maklum waktu itu belum memahami apa arti dan manfaat puasa bagi kita. Yang dipahami waktu itu ya hanya sekedar berlatih menahan haus dan lapar saja.
Menjadi hal yang sangat berat saat kita harus bangun di dini hari untuk sahur. Penulis sering kali harus dibangunkan beberapa kali untuk ikut sahur bersama. Dengan mata yang masih sangat berat memaksakan tubuh untuk tetap bangun dan mengambil air untuk membasuh muka. Saat sahur penulis hanya tinggal makan hidangan yang sudah disediakan. Tidak pernah terpikir bagaimana orang tua sudah bangun terlebih dahulu, memasak dan menyiapkannya di meja makan. Padahal di pagi harinya mereka harus pergi ke ladang untuk bertani atau bekerja.
Ritual rutin yang sering dilakukan bersama teman atau saudara saat bulan puasa ya apalagi kalau bukan ngabuburit. Kita bareng-bareng mencari berbagai macam takjil untuk berbuka dan membatalkan puasa. Seakan-akan semua makanan dihadapannya akan kita makan semua. Seperti politik balas dendam. Karena disiang hari kita berlapar-lapar maka dimalam hari akan makan sepuasnya.
Setelah mulai dewasa barulah tau mengapa kita saat kecil sudah mulai berlatih untuk berpuasa. Puasa di bulan Ramadhan merupakan ibadah yang sangat besar pahalanya. Apalagi dibulan puasa ini banyak sekali keutamaan yang kita dapatkan apabila kita melakukannya. Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh ampunan atas segala dosa-dosa yang telah kita lakukan. Di bulan penuh rahmat ini juga terdapat malam lailatul qodar yang lebih baik dari 1000 bulan.
Berpuasa merupakan rukun islam yang harus dilakukan. Apabila kita sudah baligh maka wajib hukumnya bagi kita untuk menjalankannya. Berpuasa tidak hanya sekedar menahan haus dan lapar saja, akan tetapi juga berlatih bagaimana kita untuk menahan hawa nafsu, bersabar, bertanggungjawab dan saling menghormati. Dengan segudang manfaat maka berlatih berpuasa baiknya dilakukan sejak dini sesuai dengan kemampuannya.
Penulis : Rully