Salah satu pihak yang terdampak perubahan cuaca ekstrim adalah para petani. Sulitnya mencari sumber air ketika cuaca sedang panas menjadi kendala bagi mereka. Begitu pula yang dirasakan oleh para anggota KWT Gayatri Sangkrek. Piket menyiram tanaman yang awalnya dilakukan secara bergantian oleh beberapa anggota, kini dilakukan bersama-sama oleh semua anggota. Perubahan ini dikarenakan jauhnya sumber air dari demplot, sehingga para anggota KWT harus mengusung air dari sumber air yang lumayan jauh jaraknya. Seperti yang terjadi pada Rabu (20/12/2023), para anggota KWT bersama-sama datang ke demplot yang ditanami kacang tanah. Di sana, anggota yang hadir dibagi tugas, ada yang bertugas mengusung air dari sumber air, dan ada yang bertugas menyirami tanaman.
“Awalnya kita bergiliran menyirami tanaman. Namun sekarang karena dirasa tugas menyiram ini terlalu berat jika hanya dibebankan kepada dua atau tiga orang, maka piket menyiram tanaman dilakukan bersama-sama mengingat jarak sumber air yang lumayan jauh. Apalagi setiap piket belum tentu semua anggota bisa hadir karena halangan tertentu”, ungkap salah satu anggota KWT Gayatri. “Sayang jika tanaman dibiarkan layu, karena kita sudah habis 5 kg benih kacang tanah yang diambilkan dari uang kas”, imbuhnya. KWT Gayatri Sangkrek memang baru dibentuk dan baru merintis untuk mendaftarkan nomor register, oleh karenanya belum bisa mengakses bantuan dari dinas terkait.
Penulis : Ajru F.