You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO

Menyusun Perencanaan Program yang Baik dengan Analisis Kerangka Logis

Admin Hargorejo 18 Oktober 2023 Dibaca 99 Kali
Menyusun Perencanaan Program yang Baik dengan Analisis Kerangka Logis

Triwulan IV atau periode bulan Oktober hingga Desember merupakan waktu yang sering digunakan organisasi untuk melaksanakan perencanaan program dan kegiatan tahunan untuk periode selanjutnya. Sebagaimana yang dilakukan Karang Taruna Anjir, didampingi oleh Mitra Wacana untuk menyusun perencanaan program Tahun 2024. Lalu, bagaimana cara menyusun perencanaan yang baik bagi organisasi?

Logical Framework Analysis (LFA) atau Analisis Kerangka Logis merupakan salah satu metode yang logis dan sistematis untuk merancang sebuah program. Umumnya, LFA disusun dalam sebuah matriks yang berisi beberapa komponen, di antaranya :

1. Aktivitas
Pada kolom ini, dapat berisi tujuan (goal), hasil akhir (outcome), keluaran (output), maupun daftar nama aktivitas kegiatan yang akan dilaksanakan.
Contoh :
Tujuan : Meningkatkan partisipasi aktif anggota dalam organisasi dan mengaplikasikan nilai organisasi di Karang Taruna
Outcome : Partisipasi anggota Karang Taruna meningkat, anggota mampu memahami nilai-nilai organisasi
Output : Jumlah kehadiran anggota pada rapat Karang Taruna dapat bertambah, anggota mendapat wawasan tentang nilai-nilai dalam Karang Taruna
Maka, kegiatan yang direkomendasikan adalah Sosialisasi Nilai-nilai Organisasi (Kekarangtarunaan)

2. Indikator
Indikator capaian / ciri berisi kriteria kuantitatif atau kualitatif untuk menyatakan tolak ukur dalam menilai keberhasilan dari tujuan program kegiatan.
Contoh :
75% anggota hadir dalam kegiatan
50% anggota yang hadir paham materi yang disampaikan

3. Verifikasi
Kolom verifikasi berisi langkah/hal yang digunakan untuk mengidentifikasi ukuran perkembangan dan 
pencapaian indikator program.
Contoh :
Menilai kehadiran dengan : foto, daftar hadir, handout materi
Menilai pemahaman dengan : notulen, laporan kegiatan (individu maupun kelompok)

4. Risk Asumsi
Kolom risk asumsi menginformasikan tentang faktor eksternal di luar cakupan program kegiatan atau yang tidak dapat dikendalikan program kegiatan secara langsung. Namun meskipun bersifat eksternal, hal tersebut tetap penting untuk menunjang keberhasilan program.
Contoh : peserta antusias mengikuti sosialisasi/pelatihan

Diharapkan dengan metode ini, perencanaan organisasi dapat terukur dengan baik dan membantu pencapaian tujuan organisasi dengan sistematis.

 

 

 

Penulis : Annisa Istika

Sumber : Pelatihan Perencanaan Karang Taruna Anjir oleh Mitra Wacana

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image