Salah satu cara untuk mendukung ketahanan pangan adalah dengan melakukan Gerakan Pengendalian (gerdal) Organisme Penggangu Tanaman (OPT). Bukan kali pertama BPP melakukan kegiatan Gerdal. Ini adalah hari kedua setelah kegiatan Gerdal di Bulak Sawah Kriyan. Rabu, (11/01/2023) Kelompok Tani Aneka Karya Padukuhan Ngulakan didampingi oleh Koordinator BPP Ibu Wiwik melakukan gerdal. "Gerdal kali ini fokus pada Organisme Pengganggu Tanamanan (OPT) atau hama pada komoditas padi, dengan menggunakan agen hayati yang dicampur langsung di lokasi", tutur Ibu Wiwik. Masih menurut beliau, "Masa Tanam (MT) 1 memang sangat riskan hama Organisme Penggangu Tanaman contoh seperti hama asem-asem karena masalah pada pengairan yakni lahan tidak dapat dikeringkan".
Selain Ibu Wiwik kegiatan hari ini juga didampingi oleh Bapak Sarimin petugas POPT. Menurut beliau, "ada 2 masalah yang dihadapi petani yakn serangan hama tikus dan OOPT seperti BLB dan wereng". Tikus merupakan salah satu hama utama tanaman padi yang sampai saat ini masih sering menjadi masalah utama dalam peningkatan produksi padi. Untuk obat gerdal tikus dan agen hayati berupa oplosan dari empat unsur yaitu PGPR, Paenibacillus Polymyxa, beuaveria dan m4.
PGPR singkatan dari Plant Growth Promoting Rhizhobacteria adalah sejenis bakteri yang hidup di perakaran tanaman. Paenibacillus Polymyxa adalah bakteri yang mampu mengikat nityrogen. Beauveria merupakan salah satu cendawan yang ditemukan pada tanah yang menguntungkan bagi berbagai tanaman. Dengan takaran untuk tangki diisi dengan 1 ember kecil ditambahkan air. Akan tetapi perlu diingat tank yang dipakai harus dibersihkan terlebih dahulu, sebelum dipakai untuk agen hayati tidak diperkenankan dicampur dengan rondap. Harapannya Gerdal pada komoditas padi kali ini berhasil bisa mengatasi hama seperti wereng, tikus, sehingga nantinya menghasilkan panenan padi yang memuaskan. (Yuli S)
Sumber : Savira DC
cybex.pertanian.go.id