Mendengar istilah 'wirausaha', sebagian dari kita menggambarkan seseorang yang menekuni bidang usaha tertentu atau memiliki sebuah usaha yang dikelola secara mandiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha memiliki arti yang sama dengan wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, cara produksi, operasi untuk pengadaan, memasarkan, serta mengatur permodalan operasinya.
Sebagian orang masih ragu untuk memulai sebuah usaha. Biasanya keraguan tersebut muncul disebabkan keterbatasan modal dan ide inovasi untuk menciptakan produk baru. Selain itu, praktik yang pasti tidak akan semudah teori serta kemungkinan risiko yang akan timbul juga menjadikan keraguan untuk memulai usaha semakin besar.
Meskipun begitu, memulai usaha merupakan suatu pencapaian yang luar biasa. Beberapa kiat berikut mungkin dapat membantu untuk memulai belajar berwirausaha untuk pemula.
1. Mulai dari hal kecil
Layaknya proses bertumbuh, berwirausaha dapat dimulai dari skala kecil, misalkan menjadi reseller, berjualan secara online, atau di lingkungan sekitar. Sejalan dengan pengelolaan usaha skala kecil tersebut, pengembangan wawasan serta relasi seluas mungkin juga dapat dilakukan.
2. Memegang Dasar Ilmu Berbisnis
Sesuai hobi, ilmu berbisnis dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku dan artikel bagi yang gemar membaca, serta podcast dan video pada platform tertentu bagi yang senang untuk menyimak. Belajar memang membutuhkan waktu, namun wawasan yang diperoleh akan mampu menggantikan waktu yang dikorbankan, baik dengan pendapatan maupun pengembangan kemampuan.
3. Wirausaha = Pola Pikir Bertumbuh
Seseorang yang memiliki pola pikir semacam ini biasanya akan menghargai proses. Berani mengambil risiko yang dianggap sebagai tantangan memperoleh peluang untuk terus berkembang dan mengembangkan usahanya.
4. Modal Usaha dan Harga Jual
Sebelum menghitung modal dan harga jual, seorang pemula dapat melakukan penyesuaian target pasar, kelompok pasar seperti apa yang akan dibidik sebagai sasaran konsumen. Hal tersebut dapat membantu penentuan model pengemasan, variasi, dan pemasarannya. Dari hal tersebut, maka dapat dihitung modal dan harga jualnya. Selain itu, diperlukan juga pertimbangan berdasarkan harga pasaran, daya beli konsumen, dan harga jual kompetitor.
5. Membuat konsumen 'betah'
Ketika produk dari usaha telah memperoleh konsumen, penting untuk membuat konsumen menjadi 'betah'. Artinya, konsumen yang telah membeli berkenan untuk memesan ulang (repeat order) atau biasa disebut sebagai pelanggan. Mendengarkan keluhan dan saran, meminta penilaian, serta tetap melakukan pelayanan sebaik mungkin dapat menjadi alternatif untuk mempertahankan konsumen.
Salah satu bagian sulit dari berwirausaha mungkin ada pada tahap memulai, namun tidak ada sesuatu yang tidak mungkin, kan?
Penulis: Annisa Istika
Referensi: Kementerian Pemuda dan Olahraga Républik Indonesia