You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Tambang Mangan Hargorejo

Admin Hargorejo 24 Juli 2022 Dibaca 425 Kali

Geotopak ini terletak di Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulonprogo, yaitu pada koordinat 402551 mE, 9131149 mS, UTM Zona 49 M. arti penting geotapak ini adalah merekam sejarah pertambangan DIY di masa lampau. Bernama Tambang Mangan, tambang itu memiliki luas 8860 meter persegi. Kata Mangan di nama tambang itu diambil langsung senyawa Mangan yang merupakan komoditas satu-satunya di tambang itu. Keempat pintu tambang yang itu juga saling terintegrasi alias saling berhubungan. Bahkan salah satu terowongan yang bernama PPTM.

Kliripan sebuah dusun yang terjal, pernah memiliki industri tambang Mangan yang cukup besar saat itu pada dekade tahun 1950 an. Tahun 1953 ketika tambang Mangan di Kliripan dibuka pertama kali, Belanda kala itu tahu betul jika di Kliripan ini mengandung harta karun yang sangat berguna bagi Hindia-Belanda. Ketika bangsa Indonesia belum bisa memanfaatkan potensi sumber daya alam, Belanda sudah membawa Mangan ke Eropa.

Pada tahun 1972 perusahaan dijalankan PT Pertambangan Wonokembang Kliripan (PWK), bahkan sempat melakukan ekspor selama dua kali dan setiap kali melakukan ekspor bisa mengirim Mangan seberat 4000 ton. Kendati telah mengirim Mangan seberat 8.000 ton ke Jepang, PT PWK akhirnya tutup di tahun 1976. Dimana PT PWK saat itu tidak mendapat keuntungan akibat biaya produksi yang sudah tidak seimbang dengan pendapataan. Namun pada massa Belanda dan Jepang, tutupnya tambang di karenakan perbedaan kekuasaan, dan setelah Indonesia merdeka baru di mulai lagi sekitar tahun 1950an.

Kliripan pada saat ditambang dulu, daerahnya adalah berbentuk bukit bukit yang di atas nya tumbuh tanaman keras, seperti kelapa itu saja jumlahnya tidak banyak. Hanya lubang, rumah untuk menampung sementara hasil tambang Mangan dan rumah sederhana sebagai kantor serta jalur rel untuk lori yang berkelok. Di dalam tanah sendiri terowongan itu hanya berukuran tinggi 2,5 meter dan lebar 2 meter, di kanan kiri terowongan di pasang kayu penyangga. Saat ini dapat dilihat ada beberapa lubang terowongan vertikal yang sampai saat ini masih tersisa, diperkirakan kedalamannya sekitar 80 - 100 meter.

Dan pada saat ini kondisi Tambang Mangan tidak bisa dimasuki warga. Yang mana seluruh mulut tambang rusak tertimbun tanah dan air. Hal itu disebabkan terowongan Sunoto, Holiday, dan ITB yang berjenis horisontal tertutup timbunan tanah, dan mengakibatkan terowongan PPMT yang berada di atas bukit menjadi sumur karena terowongan lain yang berada di lembah tidak dapat mengaliri air yang ditampung terowongan sedalam 80-100 meter itu.

Jika ada wisatawan yang datang, saat ini pelancong hanya bisa melihat sisa reruntuhan dan benda peninggalan produksi tambang. Benda berupa palu tambang, dongkrak, peta tambang, hingga foto dokumentasi terkait tambang itu disimpan di rumah salah seorang warga Kliripan bernama Warto. "Saat ini yang datang hanya sebatas studi, melihat kadar keasaman dan mineral lainnya di tambang ini," kata Muryanto.

Namun begitu, Dinas Kebudayaang Kulon Progo sedang berusaha mengubah Kliripan dan bekas Tambang Mangan itu. Pada 2018 ini Dinas Kebudayaan mengakuisisi kepemilikan lahan dari warga setempat.

Hal itu dilakukan agar Dinas Kebudayaan dapat membangun fasilitas penunjang Tambang Mangan sebagai wisata edukasi berbasis budaya. Bahkan tidak tanggung, di tahun-tahun mendatang, Dinas budaya akan menganggarkan untuk membangun museum tambang.

"Dinas Kebudayaan akan memberikan bantuan pengembangannya memperhatikan sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. Yang perlu diperhatikan adalah pelestarian budaya pertambangan yang sudah ada dari zaman dulu bersama pengembangannya sebagai destinasi budaya dengan pariwisata," Kata Kepala Dinas Kebudayaan Kulon Progo.

Penulis : Adit_Graha Media

(AFA)*SN’e

 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%