Hargorejo. Karena bertepatan dengan hari Kamis Pahing, acara pengambilan sumpah/janji dan pelantikan Pamong Kalurahan Hargorejo dibalut dengan nuansa budaya jawa. Acara yang dilaksanakan pada hari Kamis (30/06/2022) di Aula Kalurahan Hargorejo ini dihadiri oleh Dinas PMD Dalduk dan KB Bapak Risdiyanto, Danramil yang diwakili Serma Sugiyantoro selaku Babinsa, Kapolsek Kokap AKP Sujarwo, dari Polsek Kokap Bapak Agus Marwoto, Bhabinkamtibmas Hargorejo Bripka Sunarto, S.E, KUA Kokap Drs Suyatno, Panewu Kokap Bapak Yulianta Nugraha, S.Ip, M.Si, Achmat Zainuri dari Kapanewon Kokap, Ketua BPK dan anggota, Ketua TP PKK Hargorejo,Jajaran pegawai BUMkal, Pendamping Desa, Mantan Lurah Hargorejo, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta tamu undangan dari keluarga dukuh baru.
Dalam acara ini, konsep budaya Jawa yang diterapkan adalah baju lurik, kain batik dan blangkon yang dikenakan para peserta serta pembukaan acara yang disampaikan menggunakan bahasa Krama Inggil oleh pembawa acara.
Acara pengambilan sumpah/janji dan pelantikan dilaksanakan oleh Lurah Hargorejo kepada tiga dukuh baru, yaitu Dukuh Kriyan (Novi Nurhasanah, S.E ), Dukuh Pandu (Tata Sabila Rasyad) dan Dukuh Penggung (Widhi Kurniastuti,A.Md, KL) sedangkan menjadi saksi dalam pengambilan sumpah/janji adalah Ketua BPKal Hargorejo (Sri Widada,S.IP, M.M), Kamituwa hargorejo (Sukarma), dan Kepala KUA Kapanewon Kokap (Muhamad Sururudin,S.Ag.). Dalam kesempatan ini, Pemerintah Kalurahan Hargorejo juga memberikan tali asih kepada ketiga dukuh yang telah purna atas pelayanan dan pengabdiannya baik pada masyarakat maupun Pemerintah Kalurahan Hargorejo. Setelah itu, para dukuh baru juga memperkenalkan dirinya masing-masing menggunakan bahasa jawa krama inggil.
Mengingat dua orang dukuh yang terlantik adalah perempuan, Bapak Risdiyanto dari Dinas PMD Dalduk dan KB dalam sambutannya menyampaikan bahwa walaupun dukuh perempuan tetapi tidak akan dibeda-bedakan tugas dan kewajibannya di masyarakat dan sebagai dukuh tetap harus melayani masyarakat dengan baik. Meskipun perempuan tetapi tidak boleh kalah dengan dukuh laki-laki karena perempuan juga bisa menjadi pemimpin. Hal ini terbukti di beberapa instansi pemerintah sudah banyak perempuan yang menjadi kepala dinas.
Acara berlangsung dengan penuh khidmat dan diakhiri dengan jabat tangan dan ucapan selamat kepada ketiga dukuh oleh tamu undangan serta foto bersama keluarga. (Afa/Yuli S)