Keberadaan Desa Wisata selain berdampak secara ekonomi, juga berperan sebagai konservasi budaya dan alam. Perubahan peradaban manusia mau tidak mau akan segera tampak didepan mata. Peran Desa Wisata dalam menjaga komposisi wilayah sebagai penyeimbang dan keselarasan alam sekitarnya menjadi tonggak terkuat hadirnya ikon ini. Selain juga Desa Wisata berperan dalam menyelaraskan budaya desa, keindahan alam, serta meningkatkan potensi ekonomi masyarakat.
Tetap menjaga orisinalitas, keaslian lingkungan dan alam sehingga keelokannya tetap terjaga itu tidak mudah. Belum lagi menjaga budaya, seni dan karakter masyarakat yang tetap berpegang pada tradisi dan budaya dari wisatawan dan orang-orang yang berkunjung sebagai pelancong. Sungguh peran Desa wisata yang tak hanya mengenalkan dan menjaga budaya desa, tapi juga membangun interaksi dengan alam sebagai salah satu langkah untuk konservasi alam.
Saat ini berbagai persiapan pembangunan secara fisik Hargorejo sebagai Desa Wisata terus dilakukan. Tapi bagaimana dengan persiapan mental masyarakat kita. Bicara tentang kesiapan mental masyarakat, tentu kegiatan pemberdayaan dan ketrampilan menjadi hal yang paling pertama dan utama untuk dilakukan. Pembagunan fisik dan sumber daya manusia tentu menjadi dua hal yang harus seiring sejalan. Dalam proses pembentukan Desa Wisata kita juga harus membangun kesadaran dan komitmen masyarakat untuk tetap menjaga budaya sendiri. Sebab tidak dipungkiri, wisatawan yang hadir juga akan membawa budaya mereka. Dengan begitu, melihat pada tujuan adanya Desa wisata yang menjunjung tinggi budaya lokal sudah seharusnya kesadaran akan identitas diri menjadi penting. Jangan sampai justru dengan adanya Desa wisata malah budaya kita sendiri menjadi luntur. Karena mengikuti budaya wisatawan.
Kegiatan pelatihan dan Ketrampilan sangatlah diperlukan. Salah satunya ketrampilan berbahasa menjadi hal yang bisa dilakukan untuk membekali masyarakat. Dengan ketrampilan berbahasa masyarakat bisa berinteraksi dengan para pelancong yang datang. Seperti halnya kecakapan berbahasa Inggris misalnya. Kembali lagi kerjasama semua pihak, Pokdarwis, Pemerintah Kalurahan, serta instansi terkait sangat diperlukan dalam hal ini. Agar kita bisa tetap menjadi raja di negara sendiri.
Penulis : Kemiyati