You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Mitos Dan Cerita Seputar Mbah Sindu

Administrator 01 Maret 2022 Dibaca 791 Kali
Mitos Dan Cerita Seputar Mbah Sindu

Nama Sindu cukuplah dikenal dikalangan masyarakat Padukuhan Sindon. Sebuah Padukuhan yang berada diiring timur Kalurahan Hargorejo berbatasan dengan Kalurahan Karangsari. Padukuhan Sindon memiliki urutan ke 14 dari 16 padukuhan yang ada di Hargorejo. Di Padukuhan ini terdiri dari 5 RT dan 2 RW. RT 102-106 dan RW 29, 30 ada di Padukuhan ini. Sejak adanya Kalurahan Hargorejo Padukuhan Sindon telah dipimpin oleh 3 orang Dukuh. Dukuh yang pertama Kromo Sendjoyo, Dukuh Kedua Hadi Subardjo, dan sekarang ini Padukuhan Sindon dipimpin oleh Dukuh Ahmad Safrudin.

Nama Sindu dipercaya masyarakat Sindon adalah nama seorang  tetua yang pertama kali tinggal di Padukuhan tersebut. Menurut juru kunci makam Sindu Mbah Tomo, mengatakan “Mbah Sindu atau Kyai Sindu dulunya adalah seorang playon (prajurit pelarian).  Agar selalu ingat dengan cikalnya maka nama Sindu dijadikan nama Padukuhan tersebut menjadi Sindon. (belum ada penelitian lebih lanjut)

Makam Sindu ada di wilayah RT 104 RW 29 yang bersebelahan dengan makam Mbagongan. Di wilayah ini sebenarnya ada 3 makam besar, Sindu, Mbagongan dan Nduwet.  Untuk  selalu mengingat akan cikal bakalnya nama Sindu digunakan masyarakat untuk membranding warga Sindon dengan nama Buyut Mbah Sindu, Sementara untuk Karang Taruna menamai komunitas mereka dengan Sindu Muda. Dan ibu-ibu di Padukuhan ini membentuk komunitas Macan (mama cantik) Sindu.

“Dulu, Mbah Sindu punya burung perkukut”, cerita mbah Tomo. Burung itu tinggal dimakam. Dengan adanya burung ini, masyarakat kemudian mengenal mitos burung perkukut Mbah Sindu. Mbah Tomo menceritakan, dulu kalau burung itu berbunyi maka dalam waktu dekat akan ada orang meninggal dan dimakamkan disana. Jika burung tersebut berbunyi diujung pelepah pohon maka yang meninggal jaraknya jauh dari makam. Jika burung tersebut bertengger ditengah-tengah maka yang meninggal jaraknya tidak terlalu dekat ataupun terlalu jauh. Begitupun jika burung tersebut ada dipangkal pelepah maka yang meninggal adalah orang yang tinggal didekat makam. Mitos ini dipercaya dari tahun ke tahun. Namun telah hilang sejak burung itu sudah tidak kelihatan lagi.

Masyarakat menyebut burung perkutut ini adalah burung  kajiman. Diceritakan juga oleh Mbah Tomo, pernah ada seorang warga yang mencoba membawa pulang burung tersebut. Namun hal ini malah menjadikan hewan  peliharaan warga tersebut  mati semua. Dimakam Sindu, Kyai Sindu dimakamkan bersebelahan dengan makam Nyai Sindu dan Ki Lurah. Sementara masyarakat juga tidak tahu Ki Lurah siapa yang dimakamkan di sana.

 

Penulis : Kemiyati

Sumber : Mbah Tomo (Juru Kunci Makam Sindu)

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%