You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Tahukah kamu? 21 Februari di Peringatan Sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional

Administrator 23 Februari 2022 Dibaca 4.306 Kali
Tahukah kamu? 21 Februari di Peringatan Sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional

2 hari yang lalu, tepatnya Senin (21/2/2022) Sebenarnya adalah hari bersejarah loh. Masyarakat dunia memperingati tanggal 21 Februari  sebagai Hari Bahasa Ibu. Tahu ga sih, sebenarnya bahasa ibu itu apa?

Menurut KBBI bahasa ibu diartikan sebagai bahasa yang dari lahir dituturkan penggunanya dalam lingkungan pergaulan bahasa yang sama dalam kehidupannya. Atau sederhananya bahasa ibu adalah bahasa yang digunakan, diajarkan sejak lahir kepada kita. Maka kalau kita bahas bahasa ibu di negara kita,  Indonesia memiliki begitu bahasa ibu.  Dipulau jawa saja misalnya. Bahasa jawa dipulau inipun sudah banyak banget. Ada Jawa dengan logat Solo, Jogja yang dikenal dengan jawa alus. Atau Jawa Purwokerto, Kebumen, Cilacap yang hampir mirip dengan jawa ngapaknya. Belum jawa versi orang Jawa Timur, Surabaya, Malang, Blitar. Ditambahlagi bahasa Sunda. Sudah banyak banget kan? Satu  suku saja memiliki bahasa yang berbeda-beda. Suku Jawa misalnya. Dokumen riset kemendikbud mencatat di Indonesia ada  718 bahasa Ibu loh. Kenapa? Ya karena bahasa yang diajarkan sejak lahir ke kita beda-beda di negeri ini.

Kategori bahasa ibu sendiri ada 2. Yaitu bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa Indonesia juga disebut sebagi bahasa utama atau bahasa nasional. Namun begitu, bahasa ibu atau bahasa daerah sekarangpun mulai punah. Karena masyarakat kita sekarang, jadi lebih sering menggunakan bahasa nasional atau bahasa internasional dalam percakapan keseharianya. Bisa dibayangkan, jika bahasa daerah atau bahasa ibu menjadi jarang digunakan dan hilang  penuturnya. Maka bahasa kita sendiri akan menjadi asing ditelinga generasi kita.

Keragaman budaya dan suku di negara kita sudah seharusnya kita jaga dan kita syukuri. Menjadi sangat penting salah satunya adalah melestarikan budaya bahasa ibu. Meskipun sudah banyak juga program pemerintah untuk menjaga dan melestarikan bahasa daerah ini. Apalagi di Jogja. Mari lestarikan budaya dengan menjaga bahasa daerah, ataupun bahasa ibu.

 

Sumber : Riset Badan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia

Penulis : Kemiyati

Editor : Hendra

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%