
2 hari yang lalu, tepatnya Senin (21/2/2022) Sebenarnya adalah hari bersejarah loh. Masyarakat dunia memperingati tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu. Tahu ga sih, sebenarnya bahasa ibu itu apa?
Menurut KBBI bahasa ibu diartikan sebagai bahasa yang dari lahir dituturkan penggunanya dalam lingkungan pergaulan bahasa yang sama dalam kehidupannya. Atau sederhananya bahasa ibu adalah bahasa yang digunakan, diajarkan sejak lahir kepada kita. Maka kalau kita bahas bahasa ibu di negara kita, Indonesia memiliki begitu bahasa ibu. Dipulau jawa saja misalnya. Bahasa jawa dipulau inipun sudah banyak banget. Ada Jawa dengan logat Solo, Jogja yang dikenal dengan jawa alus. Atau Jawa Purwokerto, Kebumen, Cilacap yang hampir mirip dengan jawa ngapaknya. Belum jawa versi orang Jawa Timur, Surabaya, Malang, Blitar. Ditambahlagi bahasa Sunda. Sudah banyak banget kan? Satu suku saja memiliki bahasa yang berbeda-beda. Suku Jawa misalnya. Dokumen riset kemendikbud mencatat di Indonesia ada 718 bahasa Ibu loh. Kenapa? Ya karena bahasa yang diajarkan sejak lahir ke kita beda-beda di negeri ini.
Kategori bahasa ibu sendiri ada 2. Yaitu bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa Indonesia juga disebut sebagi bahasa utama atau bahasa nasional. Namun begitu, bahasa ibu atau bahasa daerah sekarangpun mulai punah. Karena masyarakat kita sekarang, jadi lebih sering menggunakan bahasa nasional atau bahasa internasional dalam percakapan keseharianya. Bisa dibayangkan, jika bahasa daerah atau bahasa ibu menjadi jarang digunakan dan hilang penuturnya. Maka bahasa kita sendiri akan menjadi asing ditelinga generasi kita.
Keragaman budaya dan suku di negara kita sudah seharusnya kita jaga dan kita syukuri. Menjadi sangat penting salah satunya adalah melestarikan budaya bahasa ibu. Meskipun sudah banyak juga program pemerintah untuk menjaga dan melestarikan bahasa daerah ini. Apalagi di Jogja. Mari lestarikan budaya dengan menjaga bahasa daerah, ataupun bahasa ibu.
Sumber : Riset Badan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
Penulis : Kemiyati
Editor : Hendra
