You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

14 Februari Mereka Memperingati Dengan Bertukar Coklat. Sementara Pahlawanku Bertukar Peluru

Administrator 22 Februari 2022 Dibaca 235 Kali
14 Februari Mereka Memperingati Dengan Bertukar Coklat. Sementara Pahlawanku Bertukar Peluru

Beberapa orang memahami 14 Februari bukan hanya tentang hari valentine, ataupun hari kasih sayang. Pemahaman bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat, menghargai jasa para pahlawannya perlu dipatri kuat dalam ingatan generasi kita saat ini. Hari itu, 14 Februari 1945,  6 bulan sebelum berkumandang Kemerdekaan Indonesia, pemimpin pleton batalion PETA ( Pembela Tanah Air ) melakukan pemberontakan terhadap kekaisaran Jepang yang ada di Blitar Jawa Timur. Beliau adalah Soeprijadi. (Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia halaman 14 oleh Nino Oktorino).

Pemimpin pleton atau Shodancho bernama Soeprijadi, melakukan perlawanan karena keprihatinannya melihat kesengsaraan rakyat. Kerja Paksa atau yang biasa disebut Romusha menjadi alasanya. Selain seringnya tentara Jepang merampas hasil pertanian warga.

Sebagai seorang pemimpin pleton, melihat perlakuan tentara asing kepada warga pribumi, Soeprijadi begitu miris. Meskipun dalam sejarah juga disebutkan bahwa PETA adalah bentukan Jepang. Dan karena pertempuran yang dipimpinya itu juga, tidak banyak yang tahu nasib Soeprijadi. Dibaca dari sejarah hari pemberontakan PETA, sejumlah tentara Jepang terbunuh dan pasukan yang dipimpin Soeprijadi berhasil melarikan diri. Dengan membawa banyak perlengkapan dan logistik Jepang, seperti senjata Arisaka dan senapan mesin Type 99.

Komando tentara Jepang tak tinggal diam, 68 orang anggota PETA yang memberontak berhasil ditangkap dan 8 orang dihukum mati, 2 orang dibebaskan sementara Soeprijadi sendiri tidak ditemukan sampai hari ini. Hilangnya Soperijadi menimbulkan beberapa spekulasi. Ada yang mengatakan tokoh pemuda pemberontak  (dimata tentara Jepang) ini gugur. Ada yang mengatakan Soeprijadi kabur ke tanah kelahiran Trenggalek. Dan spekulasi yang paling menyedihkan adalah Soeprijadi tertangkap dan dibunuh oleh tentara jepang.

Apapun spekulasi yang ada, tentu sudah menjadi keharusan kita semua mengingat bahwa ditanggal orang-orang merayakan kasih sayang dengan bertukar coklat, seorang tokoh pemuda, anak bangsa mempertaruhkan nyawanya dengan bertukar peluru.

 

Penulis: Kemiyati

Sumber: Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%