You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Pembubidaya Lele Perlu Waspada pada Air Kolam Lele Berbuih

Admin Hargorejo 27 Desember 2022 Dibaca 196 Kali
Pembubidaya Lele Perlu Waspada pada Air Kolam Lele Berbuih

Bagi pembudidaya ikan lele, penting untuk mengetahui dan memperhatikan kondisi air dan kolam lele. Pada satu waktu, air kolam lele bermunculan busa atau buih berwarna putih dengan kadar yang cukup banyak di permukaan kolam. Perlu diperhatikan bahwa busa atau buih yang muncul dapat menandakan kondisi air kolam yang tidak sehat. Mengapa demikian? Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Air kolam yang tidak sehat dapat mengakibatkan ikan rentan terkena penyakit bahkan dapat meningkatkan kematian ikan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
1. Air kolam mengandung terlalu banyak karbon dioksida (CO2)
Kadar karbon dioksida yang meningkat dapat disebabkan oleh banyaknya plankton yang mati secara bersamaan. Selain itu, tingginya kadar karbon dioksida dapat mempengaruhi kualitas air kolam menjadi keruh dan pekat.

2. Terjadi ledakan alga (blooming algae)
Proses pemupukan kolam yang berlebih atau overdosis penggunaan katalis plankton dapat menyebabkan populasi alga semakin meningkat dan cenderung tidak terkendali. Ledakan alga juga dapat memperkeruh air kolam.

3. Air kolam mengandung terlalu banyak bahan organik
Bahan organik yang dimaksud dapat terbentuk dari sisa pakan, kotoran, maupun urin (amonia) ikan yang terlarut dalam air.

Lalu, bagaimana cara mengatasi tingginya kadar buih pada air kolam lele?

Mengurangi kadar buih pada air kolam dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya :
1. Membuang sekitar 30 persen air dari dasar kolam untuk mengurangi kadar bahan organik, alga, maupun CO2 pada air kolam dan menggantinya dengan air yang baru
2. Memberi probiotik atau bakteri pengurai untuk mengembalikan kualitas air pada kolam sehingga media kolam menjadi stabil
3. Memuasakan ikan lele selama satu hari hingga terlihat kembali lincah
4. Menerapkan sistem resirkulasi yang dapat menjadi alternatif, di mana memanfaatkan kembali air yang sudah digunakan dengan cara memutar air secara terus-menerus melalui perantara sebuah filter atau ke dalam wadah.
5. Menambahkan tanaman air di atas kolam, seperti lili dan selada air yang mencakup 50 hingga 70 persen luas permukaan kolam sehingga dapat menambah konsumsi dan gizi bagi ikan.

Dengan beberapa cara tersebut, dapat menjadi bekal wawasan bagi pembudidaya lele agar mampu segera menindaklanjuti sesuatu yang terjadi pada kolam sehingga risiko yang timbul dapat diminimalisasi sedini mungkin.

Sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan

Penulis : Annisa

Editor : Hendra

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%