Dewasa ini, peran perpustakaan mengalami perkembangan. Semenjak Perpustakaan Nasional RI mencanangkan program transformasi perpustakaan berbasis inklusisosial, perpustakaan dapat mengambil peran bukan hanya sebagai pusat informasi, lebih dari itu perpustakaan dapat bertransformasi menjadi tempat dalam pengembangan diri masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kedepannya, perpustakaan diharapkan menjadi mitra dalam rencana pembangunan nasional. Dalam program tersebut, setiap level perpustakaan mulai dari perpustakaan tingkat provinsi sampai tingkat desa/ kalurahan.
Tak terkecuali Perpustakaan Swapustaka yang ada di Kalurahan Hargorejo, para pengelola perpustakaan dituntut untuk mengadakan program berupa kegiatan-kegiatan yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tujuan utamanya agar perpustakaan juga dapat mengambil peran dalam meningkatkan perekonomian nasional. Berbagai tantangan telah dihadapi perpustakaan dalam berbagai kegiatan pelibatan masyarakat, mulai dari kurangnya minat masyarakat terutama para pemudanya untuk mengikuti pelatihan, sulitnya menentukan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat hingga beberapa pelatihan yang terhenti sebatas pelatihan dan belum diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menghadapi beberapa tantangan tersebut, dibutuhkan kepekaan pengelola akan kebutuhan masyarakat di sekitarnya dan memastikan bahwa setiap kegiatan pelatihan yang diadakan benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu, perlu adanya follow up kegiatan seperti memberikan tantangan untuk membuat gerai usaha bersama bagi para peserta agar pelatihan yang diberikan benar-benar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penulis : Ajru F.