Banyak cara yang bisa dilakukan agar tubuh atau badan menjadi sehat seperti melakukan gerakan senam atau olahraga dengan secara teratur. Seperti bunyi slogan lebih baik mencegah dari pada mengobati. Sekarang ini telah tersedia Fasilitas Kesehatan di tingkat bawah untuk memeriksakan kesehatan atau kontrol kesehatan rutin yaitu Puskesmas. Seperti diantaranya Puskesmas Kokap 1 yang merupakan fasilitas layanan kesehatan yang ada di wilayah Kalurahan Hargorejo.
Senin, (21/11/2022) siang itu perwakilan masyarakat hargorejo lebih kurang berjumlah 35 (tiga puluh lima) orang mengikuti 'Kick off clinical trial cervical cancer screening' di Puskesmas Pengasih I. Kabupaten Kulon Progo menjadi daerah untuk penelitian deteksi dini kanker leher rahim atau kanker serviks yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran, kesehatan masyarakat dan keperawatan (FK-KMK) dari UGM, UMY dan Universitas Hannover Jerman. Perwakilan tim peneliti mengatakan, penelitian didasari dari kasus kanker serviks yang sering dialami oleh wanita di Indonesia. Terlebih, kanker serviks masih menjadi masalah besar. Sehingga, adanya peluang teknologi baru bisa memberikan perbaikan pada sistem pelayanan kesehatan yang dapat diimplementasikan terutama di Indonesia.
Adapun penelitian deteksi kanker serviks di Kulon Progo dengan melibatkan seluruh puskesmas sekitar 2.100 sampel. Hal ini melibatkan seluruh Puskesmas di Kulon Progo, melihat Kulon Progo adalah satu di antara kabupaten di DIY yang memiliki topografi yang bisa mewakili 'plural dan urban' saat Kick off clinical trial cervical cancer screening di Puskesmas Pengasih I. Adapun, deteksi kanker serviks biasanya menggunakan pap smear dan tes inspeksi visual asetat (IVA). Hanya saja, untuk pap smear tidak semuanya mampu karena harganya mahal. Selain itu, wanita juga kerap kali merasa takut dan malu untuk melakukan pemeriksaan dengan dua tes tersebut. Adanya metode baru ini, kaum wanita bisa melakukan deteksi kanker serviks secara mandiri. Metodenya sederhana dengan air kencing dan swab vagina. (Agus/Yuli S)