Merti Dusun (Padukuhan) sering disebut juga dengan bersih Desa, hakikatnya sama dengan makna simbol rasa syukur masyarakat kepada sang Pencipta atas apa yang telah diberikan. Karunia tersebut dapat berupa rejeki yang melimpah, keselamatan, ketentraman, serta keselarasan hidup di dunia. Seperti halnya yang dilaksanakan di padukuhan Sangkrek, wujud rasa syukur digelar dengan berbagai lestari gelar budaya untuk menghibur masyarakat dengan diselenggarakannya seni jathilan Sabtu siang, 29 Januari 2022 dan malamnya akan digelar wayang kulit dengan Dalang Ki Widiyanto dengan Lakon “Wahyu Tlogo Limo".
Masyarakat Jawa percaya ketika sedang dilanda duka dan musibah mendalam pun masih banyak hal yang pantas disyukuri. Padukuhan Sangkrek melakukan memetri yang ke 11. Semoga dengan digelarnya acara memetri, Padukuhan Sangkrek tambah ayom ayem tentrem bersama masyarakatnya.
Padukuhan Sangkrek merupakan salah satu padukuhan di dataran tinggi perbukitan menore, berbatasan langsung dengan Kalurahan Kalirejo. Mempunyai panorama alam yang indah dan asri, masyarakat Sangkrek juga mempunyai tradisi yang selalu dijaga dan dilestarikan.
Merti Dusun beberapa tahun ini berbeda karena tidak ada kirab budaya gunungan karena masih dalam masa pandemi COVID-19 . Dalam kegiatan ini turut berpartisipasi perwakilan dari pamong Kalurahan, Warga Masyarakat dan keamanan dari polsek maupun koramil Kokap yang dikoordinasikan oleh bhabinkantibmas dan babinsa Hargorejo beserta beberapa personil Linmas Hargorejo .
Penulis: Agus S.
(SN’e)