You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Ide Perkembangan Usaha Saat Pandemi, Ibu Ngesti : Mungkin Hikmahnya Memang Harus Begitu

Administrator 28 Januari 2022 Dibaca 273 Kali
Ide Perkembangan Usaha Saat Pandemi, Ibu Ngesti : Mungkin Hikmahnya Memang Harus Begitu

Tidak ada seorang pun yang menginginkan pandemi berlangsung. Sesingkat apapun, sudah pasti akan sangat berpengaruh pada perekonomian. Tak terkecuali dengan Ibu Ngesti (50), warga Padukuhan Anjir, Kalurahan Hargorejo ini pun merasakan dampak pandemi dari sisi ekonomi.  Himbauan pemerintah untuk tetap di rumah saja, membuat semua kegiatan kemasyarakatan harus dihentikan. Hal tersebut membuat Ibu Ngesti tidak memiliki kegiatan lain selain aktivitas sehari-hari yang memang sebelumnya sudah rutin dilakukan. Selain itu, warung kelontong kecil yang dikelola menjadi sepi pembeli serta beliau tidak dapat membeli barang-barang grosir dikarenakan toko yang menjadi langganan juga hanya melayani secara terbatas.
Sebelumnya, Ibu Ngesti memproduksi gula kelapa yang dihasilkan dari pohon kelapa milik sendiri. Sistem bagi hasil yang diterapkan adalah nira yang diterima setiap tiga hari secara bergiliran dengan tenaga penderes. Gula kelapa yang diproduksi biasanya dijual kepada pedagang untuk dijual kembali ke pasar. Masa pandemi menjadikan penjualan gula kelapa mengalami penurunan, dikarenakan hanya untuk melayani tetangga sekitar. Saat itu, Ibu Ngesti juga memiliki kelebihan beras sehingga beliau berpikir agar dapat memanfaatkan menjadi produk yang bernilai jual. Ide memulai perkembangan usaha pun muncul.
Ibu Ngesti memanfaatkan hasil nira untuk diolah menjadi minuman Gula Kelapa Rasa dengan variasi rasa Jahe, Jahe Serai, dan Jahe Rempah. Beliau yang juga menjadi anggota Desa Prima Hargorejo melakukan beberapa kali percobaan untuk takaran sebelum akhirnya menjadi produk yang siap jual. Sedangkan untuk kelebihan beras yang dimiliki, Ibu Ngesti memanfaatkannya menjadi produk kerupuk legendar yang memiliki 4 variasi rasa, yaitu bawang, cabai, sayur, dan udang rese.
Ibu Ngesti mengatakan bahwa perkembangan variasi rasa yang didapatkan dari produk gula kelapa rasa dan kerupuk legendar tidak tercipta sekaligus, melainkan merupakan hasil dari saran para pelanggan dan orang-orang terdekat. Pada kesempatan yang sama, Ibu Ngesti juga menceritakan bahwa beliau telah memproduksi emping dan pati garut sejak tahun 2009 bersama ibunya. Di mana garut yang sebelumnya dijual pada produsen emping garut, mulai dimanfaatkan menjadi olahan. Olahan garut Ibu Ngesti mulai dipasarkan secara terbatas pada 2014, dengan memenuhi pesanan tetangga sekitar tanpa dilakukan promosi. Tahun 2016, Ibu Ngesti mulai membuka pesanan dengan skala yang lebih luas.
Usaha yang dirintis Ibu Ngesti diberi nama “Ekarini Shop”. Bersamaan dengan ide perkembangan usaha pada tahun 2020, Ibu Ngesti memulai promosinya secara digital. Beberapa platform media sosial dan aplikasi jual beli mulai dijajaki serta telah memiliki beberapa reseller. Ibu Ngesti sudah mengurus izin usaha pada 3 Maret 2021 dan secara konsisten mengikuti beberapa sosialisasi dan pelatihan UMKM. Akan tetapi, masih ada beberapa kendala yang dialami, seperti proses P-IRT yang belum diurus, karena masih dalam tahap perbaikan lokasi produksi agar dapat lolos survei dan perkembangan pemasaran. Beliau berharap, usaha yang dijalani mampu memberikan kepuasan yang lebih maksimal dengan peningkatan pencapaian, serta dapat meningkatkan perekonomian keluarga.

“Allah memberikan segala sesuatunya dengan tepat, mungkin kita yang harus bisa mengambil hikmahnya di balik sebuah peristiwa.” – Ibu Ngesti, Ekarini Shop.

Penulis   : Annisa Istika

Editor      : Yuli S

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%