Banyak dari kita sudah tidak asing lagi dengan makna Sang Saka Merah Putih, merah yang berarti keberanian dan putih melambangkan kesucian. Meski dalam sejarah bendera merah putih sempat terpisah demi keamanan agar tidak disita oleh Belanda, namun akhirnya bendera tersebut dapat dipersatukan kembali dan berkibar dengan megah hingga kini.
Begitu banyak bencana yang melanda negeri merah putih sejak awal Januari 2021, mulai dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 192 rute Jakarta-Pontianak, gempa bumi yang mengguncang Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021), banjir bandang di Kalimantan Selatan, tanah longsor di Sumedang, serta pandemi yang tak kunjung usai. Semua itu seperti sebuah pukulan berat bagi negeri ini. Meski begitu, negeri ini mencoba untuk terus bangkit. Perlahan tapi pasti, pemuda-pemudi Indonesia mulai melangkah dengan menorehkan prestasi di sejumlah ajang kompetisi internasional, di antaranya 8 buah medali dalam Olimpiade Sains Internasional yang dilaksanakan di Kazakhstan, juara dalam kompetisi RoboBoat Internasional 2021, serta medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 cabang bulutangkis kategori ganda putri. Semua itu merupakan prestasi yang mampu membuat merah putih 'berkumandang' dalam kancah internasional.
Kembali kepada filosofi Sang Saka Merah Putih, kita sebagai warga negara Indonesia harus mempunyai semangat dan keberanian untuk memajukan bangsa, jangan sampai semangat kita dikalahkan oleh pandemi yang masih melingkupi negeri. Tunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah bangsa yang kuat, berikan semangat pada kaum muda untuk senantiasa mengemban cita, berprestasi dalam segala bidang. Tak lupa, semua itu harus didasari dengan niat yang suci agar martabat bangsa dapat terjaga dengan baik. Dengan persatuan dan kesatuan dari segenap lapisan masyarakat, niat yang suci serta tekad yang kuat, pandemi bukan lagi halangan untuk mengharumkan nama Sang Merah Putih. Bangkitlah negeriku, jayalah Merah Putih!
Penulis : Ajru Fajriyah
(SN’e)