You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Mengenal Lebih Dekat Bangunan Joglo (1)

Administrator 06 Juli 2021 Dibaca 614 Kali
Mengenal Lebih Dekat Bangunan Joglo (1)

Hargorejo. 

Siapa lagi yang tidak tahu bangunan khas Jawa Tengah? Ya, Joglo. Bangunan yang satu ini memiliki ciri khas tersendiri. Selain bagian atap yang berbentuk tajug atau menyerupai gunungan, bagian depan rumah joglo juga berbentuk persegi yang memiliki empat tiang sebagai pilar utama. Setiap bagian arsitektur bangunan joglo memiliki filosofinya tersendiri. Atap yang berbentuk trapesium  dibentuk menyerupai gunungan, di mana dalam mitologi Jawa, gunung merupakan lambang tempat tinggal para dewa. Keempat tiang yang disebut Soko Guru memiliki makna empat penjuru mata angin. Dalam ajaran kejawen, manusia berada pada suatu titik perpotongan di tengah keempat penjuru tersebut, atau yang lebih dikenal dengan istilah pancer atau manunggaling kiblat papat. Pendapa (bagian depan) rumah joglo ini biasa digunakan untuk menerima tamu. Ruangan yang terbuka menggambarkan keterbukaan pemilik rumah kepada para tamu, sedangkan tempat duduk lesehan menggambarkan bahwa pemilik rumah memiliki kedudukan yang sama dengan para tamu.

Beranjak ke bagian lebih dalam bangunan joglo, ada ruang tengah yang menghubungkan bagian depan dengan ndalem yang disebut pringgitan. Dalam pringgitan, tersimpan makna bahwa manusia merupakan bayang-bayang dari Dewi Sri (dewi padi yang dianggap sebagai sumber segala kehidupan, kesuburan dan kebahagiaan). Ruangan ini biasa digunakan untuk menggelar acara wayangan atau ruwatan.

Di bagian belakang terdapat ruangan yang disebut dalem. Dalem atau ruangan utama tersebut dibagi menjadi tiga bilik (senthong), yaitu senthong kiwa, senthong tengah dan senthong tengen. Senthong kiwa dan senthong tengen pada umumnya digunakan sebagai tempat tidur. Sedangkan senthong tengah merupakan tempat menyimpan barang pusaka.

Penulis: Afa

editor: save

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%