Ini adalah ceritaku saat pendataan SDGs. Banyak hal yang bisa aku temukan menjadi pengalaman sekaligus pembelajaran. Dengan aku datang dan mengunjungi satu persatu rumah warga, aku bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan tetanggaku. Bukan lagi jarene karena aku melihat dan mendengar langsung tentang mereka. Kondisi ekonomi mereka. Kondisi rumah mereka. Dan keseharian mereka. Bukan hanya yang aku bisa lihat dari luar. Ataupun gosipan tetangga saat arisan atau berkumpul saat tukang sayur datang.
Meskipun kadang mereka juga tidak jujur waktu aku tanya, dan bahkan dia mengaku tidak punya apa-apa. Malah ada yang terang-terangan meminta dikasih atau diajukan bantuan. Padahal dia sudah bisa dikatakan orang yang berkecukupan. Dia tidak pernah merasa cukup .
Saat melakukan pendataan dan mengunjungi sebuah rumah. Ada dari salah satu warga yang yang tidak mengenal apa itu sholat apa itu ibadah (saya sedih sekali). Ternyata masih banyak yang warga kita yang seperti itu. Dan bahkan ketika kita tanya "Berapa kali dalam sehari semalam mereka melakukan kewajiban sholat?" Dia masih mikir meskipun akhirnya dia juga bisa menjawab dengan waktu yang cukup lama, “Saya belum menjalankan lima waktu”.
Yang lebih tragis lagi, saat saya harus mengisi kolom data keluarga, apakah lingkungan itu kumuh atau tidak?. Keluarga yang dari luar tampak berpenampilan menarik, dia juga dandan kalau bepergian cantik rapi, tapi ketika kita datang ke rumahnya luar biasa tempat tinggalnya berdampingan dengan hewan peliharaan. Sampah dimana-mana.
Tidak hanya cerita menyedihkan dalam pendataan SDGs ini, kami juga sekaligus bersilaturahim karena waktu itu juga masih masa Idul Fitri. Di salah satu rumah warga aku dan temanku ditawari makan besengek. Setelah muter-muter satu RT. Lapar haus, mendengar tawaran itu maka makanlah kami. Padahal makanan tradisional itu untuk menjamu keluarga jauhnya, dan ketika kami sedang asyik makan. Rombongan keluarga jauh salah satu warga itupun datang. Maka seketika kaburlah kami karena malu.
Dan dari pengalaman pendataan SDGs inilah. AKu bersyukur. Aku belajar dari mereka. Sangat bersyukur dengan apa yang Tuhan kasih untuk ku.
Itu ceritaku.
Penulis: NN 1
Editor: save