You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Nyadran Sindon (Ingkung)

Administrator 27 Maret 2021 Dibaca 662 Kali
Nyadran Sindon (Ingkung)

Hargorejo. Dalam acara nyadran, atau acara yang mengandung unsur nilai budaya. Bagi masyarakat Jawa tentu tak akan ketinggalan dengan ingkung. Ingukung adalah menu makanann yang dimasak dari ayam kampung jantan utuh lengkap dengan jeroannya dengan bumbu gurih. Ingkung juga tercatat dalam buku Atlas Walisongo karya Agus Sunyoto. Ingkung dimaknai dengan kata Jawa “manekung” yang artinya memanjatkan doa dengan segenap hati kepada pemilik alam semesta.

Ingkung seperti sebuah makanan sakral. Sebab hanya ada di acara-acara tertentu. Seperti syukuran, atau kenduri. Bahkan ada beberapa masyarakat yang masih meyakini bahwa dalam menyajian ingkung ini tidak boleh diicip.

Meskipun ingkung sekarang juga banyak dijual di restoran. Dan seiring kemakmuran dan berkecukupanya manusia. Banyak masyarakat yang memasak ingkung untuk di konsumsi sendiri.

Dalam acara nyadran, ingkung banyak tersaji. Hal ini didapat dari masyarakat yang menyatakan “ngrasulke”. Yaitu warga yang menyatakan memberikan sedekah sebagi bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME dengan diwujudkan ingkung. Pada kegiatan nyadaran.Setelah dilakukan doa bersama,maka ingkung akan disuwir-suwir kemudian dibagikan ke seluruh peserta yang hadir dengan ditaruh pada besek atau tenong yang  mereka bawa dari rumah. Selain itu dalam jurnal pergeseran nilai-nilai keagamaan, kenduri dalam tradisi Jawa oleh masyarakat perkotaan yang ditulis oleh Sheiliya, ingkung dimaknai sebagai bentuk doa terbaik bagi manusia agar bisa meniru ayam. Dimana ayam tidak memakan semua  makanan yang ada dihadapannya. Namun selalu memilah, mana yang layak dimakan dan tidak. Dengan begitu diharapkan manusia bisa memilah mana yang baik untuk diikuti dan buruk untuk ditinggalkan dalam kehidupanya.

Penulis : Kemiyati Wirono

Editor : Nura’eni

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%