Hargorejo. Pernah mendengarkan lagu Desaku yang kucinta? Cobalah dendangkan lagu itu. Syairnya mengingatkan kita tentang tanah lahir, kampung halaman, orang tua, adem dan tempat kita pulang. Semua ada disana. Sejauh apapun kita pergi, ke rumahlah kita kembali.
Di sebuah padukuhan sebelah utara kalurahan Hargorejo. Ada sebuah rumah di lereng gunung. Tanah putih, hawa dingin dan ramah penghuninya sangat menggoda untuk kemudian dirindukan jika kita pernah kesana. Namanya Bu Tri Suratminah. Beliau adalah Ketua Kelompok Wanita Tani Padukuhan Gunung Rego. Di depan rumahnya kita akan menemukan berbagai tanaman obat keluarga, tanaman sayuran dan juga tanaman bahan pangan lainya. Singkong, umbi-umbian semua ada.
Peremepuan usia 50 tahun ini cukuplah eksis di berbagai kegiatan. Dalam prakteknya, kegiatan pengelolaan KWT sangatlah luar biasa. Dengan dukungan BPP, dan kerjasama yang baik dengan anggota KWT ini pernah mengikuti beberapa perlombaan dan memenangkannya. Seiring berkembang dan majunya Kelompok, KWT ini memproduksi beberapa produk olahan herbal. Ada Sari jahe, Sari temu lawak, Sari kencur, Sari kunyit kuning, Sari Kunir manga, Sari Kunir putih, Sari daun salam, Sari Serai, Sari daun kelor, juga beberapa jenis jamu. Diantaranya ada jamu beras kencur dan kunir asem.
Saya bertanya “Kenapa sari?”. “Karena dalam proses produksi memang hanya sari yang digunakan. Dari rimpang yang kemudian diambil dan diolah” jelas beliau. Saya mempraktekan cara sajinya pun cukup mudah. ½ sendok teh dengan takaran gula sesuai selera dan 200 cc air panas/dingin cukuplah untuk menyeduh minuman ini. Soal rasa, tidak perlu ditawar lagi. Dan bukanlah sebuah rahasia lagi manfaat dari minuman sari ini. MInuman ini bisa untuk menjaga imunitas tubuh.
Sekarang ini KWT ini mulai mengembangkan produk baru. Yaito olahan mocaf. Mocaf adalah tepung ketela (ubi kayu). Selama ini, ketela (ubi kayu/singkong) hanya dijual dalam bentuk krecek, gebleg, atau bahan mentah. Namun dengan dampingan dari BPP KWT Lestari mulai mengolah ketela menjadi tepung. Tepung mocaf bisa digunakan sebagai pengganti tepung terigu. Sementara tepung mocaf sendiri bisa digunakan untuk membuat tiwul, roti basah, berbagai roti kering, bakwan, ataupun campuran adonan mendoan.
Pada tanggal 25 Februari 2021 KWT Lestari membuat mie dari bahan tepung mocaf. Dengan kombinasi warna hijau dari daun sawi dan daun kelor. Selain itu anggota KWT juga praktek membuat kue semprong dan pizza dari bahan yang sama. Yaitu, tepung mocaf. Semua produk KWT Lestrari sudah berijin P-IRT dan halal. Dengan ikon “Tegar Lestari” kelompok KWT yang juga merupakan UMKM ini siap menjaga dan melestarikan produk lokal. Cintailah dan gunakan produk sendiri.
Penulis : Kemiyati Wirono
Editor : Nura'eni