Perempuan Bertangan Seribu
Masa kecil
Kalau kata orang jawa perempuan ini mendes. Tapi perempuan yang dikenal lincah dan cekatan ini memang cantik. Sejak tahun 2018 dimana film dokumenter Tilik ramai diperbincangkan perempuan bernama lengkap Eny Suprapti ini sering dipanggil Bu Tedjo. Kepiawaiannya dalam menirukan sosok Bu Tedjo dalam film Tilik, telah membawa Eny cukup dikenal di lingkungan teman-temannya. Bahkan beberapa teman sering memintanya menjadi pengiklan produk UMKM dengan gaya khas Bu Tedjo.
Di masa kecil Perempuan berkacamata ini tidak kenal yang namanya berfoya-foya. Didikan orang tua agar tumbuh menjadi perempuan mandiri ketat diterimanya. Dari membantu sang Bapak membuat genteng, hingga membantu Ibu berjualan di pasar, semua dilakukan. Mengemas sembako, dari gula pasir, tepung terigu dan kue kering Eny lakukan. Tak ada istilah main dalam kehidupan Eny kecil. Dan gadis kecil itu lebih senang membeli sesuatu dari hasil kerjanya. Mencari melinjo, biji mahoni, kroco atau pecahan batu di kali Eny lakukan. Pantaslah, jika hal ini membuat perempuan ini menjadi sosok pekerja keras.
Lahir dari seorang Ibu Sugiyah dan Bapak Muh Umar Khoris anak kedua dari 3 bersaudara ini lahir pada 22 September 1986. Menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMP N Kokap, melanjutkan ke MAN 2 Wates, kuliah D2 PGTK di Bina Insan Mulia Yogyakarta pada tahun 2016. Tidak sampai di situ, mengejar gelar S1 Eni belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah pada 2012. Dan transfer S1 PAUD di UT pada 2016.
Menikah ditahun 2004 dengan laki-laki yang telah dipacarinya 4 tahun. Seorang laki-laki bernama Langgeng Raharjo yang berprofesi Guru adalah laki-laki beruntung yang mendapatkannya. Laki-laki yang mampu menuntun kehidupan beragamanya menjadi lebih baik, dewasa dan ngemong inilah, yang membuat mbak Eny atau Bu Tedjo KW ini bertekuk lutut. Sewaktu muda berkeinginan menjadi TKW, membuat Eni pernah membuat surat kesepakatan pra pacaran dengan laki-laki yang kemudian menjadi suaminya ini. Sungguh hal yang mungkin belum terfikirkan oleh perempuan-perempuan pada waktu itu. Kini Eny Suprapti telah dikaruniai 2 orang putra.
Karier dan Pengabdian
Mengawali jejak pengabdian di Himpaudi (Himpunan Pendidik PAUD Indonesia) Kalurahan Hargorejo. Bu Tedjo KW adalah role model untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Kariernya menjadi guru TK di TK Bhakti Pertiwi sejak tahun 2004 telah membuat Bu Tedjo ini dengan mudah memasuki Himpaudi. Ditambah kecerdasan dan kecekatannya dalam bekerja. Sebagai sumber data dan teriakan minta tolong pendidik yang lain sudah menjadi kegiatan sosial bagi perempuan ini. Berbagai kegiatan di Himpaudi, Gebyar PAUD, Peningkatan kapasitas pendidik, pengadaan ATK PAUD padukuhan, ada dari perhatiannya melihat sarana dan prasarana PAUD yang memprihatinkan.
Tidak hanya sibuk di dunia PAUD Kalurahan, Eni juga menjadi KPM (Kader Pembangunan Masyarakat) Hargorejo. Selain juga aktif di kegiatan padukuhan, Kapanewon dan Kabupaten. Belum lagi menurut pengakuan Dukuh tempat dia tinggal, Eni menjadi salah satu perempuan yang sangat diandalkan dalam mengerjakan administrasi dan pendataan. Tangan seribu tenan. Dan sibuk di dunia PAUD tidak membuat Eny lelah. Hobbynya berkebun anggrek. Sering membuat perempuan ini mencari dahan kayu. Untuk kemudian di cor dan dijadikannya tempat mengembangbiakan bunga kesayanganya itu. Selain sibuk di PAUD Eny juga sering berkegiatan membuat hantaran manten, berbagai olahan ketan dari membuat hingga menghiasnya. Selain cekatan dan cerdas Eny Suprapti ini juga dikenal sebagai kader dan ringan tangan dalam membantu warga sekitar.
Penulis : Kemiyati Wirono
Editor ; Indi