Hargorejo. Menciptakan suatu unit usaha yang dapat menambah pendapatan asli kalurahan adalah harapan setiap Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMkal). Untuk mendapatkan informasi serta inspirasi seputar tata cara pengelolaan BUMKal, para Pamong Kalurahan Hargorejo beserta PJ Lurah, BPK, BUMKal, staf serta Linmas mengadakan studi banding ke BUMKal Tridadi, Sleman. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 13 November 2021 ini bertempat di Lokasi Wisata Puri Mataram yang dikelola oleh BUMKal Tridadi.
Dalam presentasinya, Direktur Puri Mataram menyampaikan tentang asal mula tanah kas desa menjadi taman wisata yang memiliki omset ratusan juta rupiah. Pada awalnya, tanah kas desa tersebut hanya berupa lahan pertanian yang diapit oleh dua buah sungai. Berawal dari mimpi serta perencanaan yang matang, Bapak Agus (Direktur Puri Mataram) mulai merintis tanah tersebut untuk dijadikan lokasi wisata yang membutuhkan anggaran ratusan juta, sedangkan modal awal dari BUMDes yang dimiliki hanya 68 juta. Baginya, semakin besar tantangan maka effort (usaha) yang dikeluarkan juga harus lebih besar.
Setelah kurang lebih dua tahun mengelola tanah kas desa tersebut, akhirnya beliau dapat mewujudkan mimpinya untuk menciptakan sebuah tempat wisata yang tidak hanya menambah PAKal, namun juga membantu masyarakat sekitar untuk meningkatkan ekonomi mereka.
Dalam sambutannya, Bapak Sri Widada selaku ketua BPKal Hargorejo mengatakan bahwa, memang untuk menghasilkan sesuatu yang luar biasa, kita juga harus melakukan usaha yang luar biasa. Hal ini juga sejalan dengan sebuah nasihat yang menyatakan bahwa, "Untuk menjadi sukses, kita harus keluar dari zona nyaman". Semua ini telah dibuktikan oleh sang Direktur Puri Mataram, meski dengan modal yang sedikit. Menurutnya, kunci kesuksesan adalah harus mempunyai mimpi yang besar serta jangan menganggap masalah sebagai suatu masalah, melainkan sebagai tantangan yang harus ditaklukkan.
Penulis : Afa
Editor : Indi