Hargorejo. Menjadi juara Nasional tentunya menjadi impian setiap perpustakaan desa yang ada di seluruh Indonesia. Apalagi program perpustakaan sekarang sudah mengarah kepada pengembangan ekonomi kreatif masyarakat pedesaan. Untuk menimba ilmu tentang program inklusi perpustakaan, Perpuskal Swa Pustaka Hargorejo mengadakan studi banding ke Perpusdes Banyurejo, Tempel, Sleman. Acara yang dilaksanakan pada Sabtu, 13 November 2021 itu diikuti oleh seluruh staf Perpustakaan Swa Pustaka, lengkap dengan para Pamong, PJ Lurah Hargorejo, BPK, BUMDes, serta Linmas Hargorejo. Selain itu, Perpustakaan Swa Pustaka juga didampingi oleh 3 orang yang berasal dari DPK Kulon Progo, di antaranya adalah Ibu Siti Nurhayati selaku Kepala Bidang Perpustakaan. Dalam sambutannya, Ibu Siti Nurhayati berharap agar perpustakaan kalurahan yang ada di Kulon Progo dapat mencontoh kesuksesan Perpustakaan Banyurejo, serta ke depannya akan ada perpustakaan kalurahan lain yang melaksanakan studi banding di luar Kabupaten Kulon Progo.
Perpustakaan Banyurejo merupakan wakil dari DIY dalam Lomba Perpustakaan Desa tingkat Nasional 2021, yang pada tahun ini mendapat juara Harapan 1. Sebagai satu-satunya perpustakaan desa yang maju di ajang nasional tahun ini, Perpustakaan Banyurejo tentunya mempunyai kiat-kiat khusus dalam memajukan literasi di pedesaan. Salah satunya yaitu dengan menyajikan wadah diskusi yang dapat menghasilkan suatu karya. Selain itu, Perpustakaan Banyurejo juga mempunyai beberapa pojok buku yang tersebar di beberapa tempat wisata. Hal ini memungkinkan para pengunjung untuk membaca di tengah suasana tempat wisata yang memanjakan mata. Selain itu, tersedia buku-buku bagi para pengurus wisata untuk membantu mendapatkan informasi tentang tata kelola tempat wisata. Salah satu keunikan Perpustakaan Banyurejo adalah visibilitas buku, di mana para pengunjung dapat melihat buku-buku yang dipajang dari luar perpustakaan. Ibarat kita ingin melihat seseorang, tentunya akan lebih puas jika kita melihatnya dari sisi depan. Begitu juga dengan desain Perpustakaan Banyurejo yang menyajikan bagian muka buku-buku dari balik etalase kaca yang dapat dilihat dari luar gedung. Meski begitu, Bapak Sunarta, Kepala Perpustakaan Banyurejo mengatakan bahwa pihaknya masih berbenah dalam hal pengadaan staf pengelola, mengingat dalam Lomba Perpustakaan Tingkat Nasional minimal staf yang dibutuhkan adalah 3 orang, sementara perpustakaan mereka baru mempunyai 2 orang tenaga tetap. Tentunya hal ini membutuhkan kerjasama dan koordinasi yang kuat dengan pihak Kalurahan Banyurejo untuk menambah anggaran perpustakaan kedepannya.
Penulis: Ajru Fajriyah
(SN'e)