You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Senthir Lenga Patra

Administrator 22 Juni 2020 Dibaca 1.935 Kali

Zaman sekarang sudah banyak berbagai merk lampu yang dapat kita beli sesuai kebutuhan sehingga kita tak perlu lagi takut akan gelap. Bahkan ketika listrik padam, sudah ada lampu emergency yang akan tetap menyala sekalipun listrik padam. Hal itu menunjukkan bahwa teknologi sudah berkembang sedemikian pesatnya.

Dulu, ketika desa belum tersentuh listrik, nenek moyang kita menggunakan senthir atau disebut juga dian sebagai sumber penerangan. Senthir dalam bahasa Indonesia berarti lampu, sedangkan kata lenga berarti minyak, dan kata patra adalah kata yang digunakan orang Jawa untuk menyebut minyak tanah, berasal dari kata petroleum, yang mana oleh orang Solo sering disebut "lenga pet". Dengan demikian, yang disebut sebagai senthir lenga patra adalah lampu yang berbahan bakar minyak tanah.

Ada sebuah parikan(pantun jawa) yang tertera dalam sebuah bait tembang jawa : "senthir lenga patra, sing dipikir ora rumangsa" ( senthir minyak tanah, yang dipikir tidak merasa). Bahkan parikan tersebut juga dikutip dalam sebuah lagu campursari yang dinyanyikan oleh penyanyi Didi Prasetyo, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Didi Kempot. Hal ini mengajarkan kita tentang bagaimana senthir itu menerangi sekitarnya, meskipun dengan cahaya yang remang, keberadaannya sangat dibutuhkan ketika kegelapan melanda. Kita harus tetap berusaha untuk menerangi sekitar kita, bahkan ketika orang-orang di sekitar kita tidak menyadari keberadaan kita. Karna sejatinya, dia yang berkarya dalam senyap akan menjadi penerang tanpa tanda jasa. (Afa)

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%