You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO

Petani Komoditas Padi Hargorejo Berjibaku Melawan Serangan Hama Tikus

Administrator 06 Mei 2020 Dibaca 378 Kali

Hargorejo, (Rabu, 06 Mei 2020) Tepat pukul 08.00 WIB, Bertempat di Bulak Sawah Ngulakan dan Bulak Sawah Kriyan, anggota kelompok tani Aneka Karya Ngulakan dan KT. Maju Kriyan berjibaku di bawah bimbingan Penyuluh dari BPP Kapanewon Kokap dan petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo untuk melakukan penaburan racun tikus secara serentak pada dua hamparan sawah komoditas padi tersebut.

Menurut ketua KT. Aneka Karya, Bapak Hartono, serangan hama tikus ini adalah pertama kalinya sejak terjadi tahun 2005. Sebelum tahun ini belum pernah terjadi serangan tikus yang sedemikian ganasnya seperti saat MT 2 kali ini. Bulak sawah Ngulakan dan Kriyan saat ini diserang oleh tikus sawah jenis  Rattus argentiventer tikus belukar Rattus tiomanicus.
Hadir pula Kepala Bidang Pengendalian Hama Tanaman dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon progo, didampingi Bapak Supomo, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Kab. Kulon Progo memberikan sosialisasi tata cara penggunaan racun tikus sebelum kegiatan dimulai.

Menurut pak Supomo, racun tikus yang berfungsi sebagai umpan ini sangat ampuh membunuh tikus. Racun berbentuk blok batangan ini dihancurkan dalam kemasannya, tidak boleh bersentuhan dengan tangan, diletakan menggunakan alas daun, ditabur di jalan-jalan yang sering dilalui tikus. Proses kematian tikus 2 hari setelah mengkonsumsi umpan, mati dalam lubangnya,atau mendekati air. Racun tikus yang digunakan adalah jenis rodentisida antikoagulan dengan bahan aktif Brodifakum 0,005%.

Supomo menambahkan pula bahwa selain hama tikus, petani perlu waspada terhadap hama wereng. Pada Masa Tanam (MT) 1 sebelumnya, terjadi serangan wereng di beberapa bulak sawah, tidak terkecuali di Bulak Ngulakan Kriyan. Maka, saat ini di MT 2, kemungkinan serangan wereng terjadi lagi. Apabila hal ini terjadi, maka petani harus lapor kepada POPT melalui Ketua Kelompok masing-masing. Jangan melakukan pemberantasan secara sendiri-sendiri atau mandiri. Hama wereng harus diberantas secara serentak dalam satu hamparan, karena jika tidak, wereng akan memiliki sistem imun di tubuhnya yang bisa menahan pestisida. (Redaksi)

 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image