Hargorejo, Senin (18/5/2020) Diera milenial, di mana informasi dan media merupakan jamur yang tumbuh subur sekarang ini tentu dibutuhkan kecerdasan agar kita tidak larut dan termakan informasi yang salah atau hoaxs. Karena apa, tingkat penerimaan informasi yang begitu banyak diterima seseorang juga bisa mengakibatkan stres loh.
Nah, bagaimana kita bisa cerdas dalam bermedia? Ada 5 cara.
1. Jangan membagikan data pribadi di media sosial. Paham ga bahayanya akan hal ini. Dan bisa bayangkan ga sih, betapa data pribdai ini sering dengan mudah kita berikan tanpa kita sadari. Contoh, dalam membuat email. Kita sudah ditanya nama, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat tinggal, apa lagi? Itu baru dari satu akun, yaitu email. Belum lagi kita membuat berapa email, berapa akun media sosial. Hingga akhirnya menjadi bank data untuk pemilik akun dan aplikasinya. Belum lagi jika hal ini diberikan ke orang lain, yang belum tentu tanggung jawabnya.
2. Atur tingkat privasi akun. Ingat ya teman, tidak semua hal harus kita bagi di media sosial. Sisakan rahasia untuk dirimu sendiri.
3. Selektif memilih teman.
4. Manfaatkan fitur 'Block' dan 'Report as spam'. Jika memang ada seseorang yang menganggu mental atau psikologismu baik dari postinganya atau chatnya atau apa saja yang kamu rasa menganggu. Jangan ragu lakukan hal ini.
5. Selalu berpikir ulang sebelum mengunggah post. Kenapa, sekarang bukan hanya mulutmu harimaumu. Tapi jarimu bisa jadi harimaumu juga? Berapa orang yang sudah kita judge, sakit hati, kecewa karena jari kita. Meskipun kita memang tidak bisa menyenangkan semua orang. Tapi coba, pikirkan lagi sebelum mengungah sesuatu. Jangan asal share, hingga kita tidak tau jelas sumbernya. Kita tidak tahu jelas apakah ini benar atau hoax. Sering kan kita lihat di WAG ada orang yang sukanya share. Apaaaaa saja, video. Atau bahkan kata mutiara tanpa dia benar-benar tahu sumbernya dari mana (wir)