Ragam Kegiatan Keagamaan Anak Di Tengah Pendemi

Hargorejo, Rabu (13/5/2020) Kegiatan belajar di rumah yang sudah dijalani hampir 2 bulan hingga Ramadhan ini. Namun begitu, belajar dan mengaji tidak serta merta berhenti. Banyak cara dilakukan oleh Guru ataupun TPA agar anak tetap bisa melakukan kegiatan keagamaan. Tidak mau ketinggalan seperti Ayu, Nur Hayati, Aqila, Wafa, Wafi, Anida, dan Hisyam .
Anak-anak tersebut adalah anak-anak dari Padukuhan Sambeng, Tejogan, Ngaseman dan Gunung Rego yang sekolah di TK ABA Hargowilis. Hanya Karena letak wilayah yang berbatasan dengan Kalurahan sebelah mereka sekolah di sana. Namun hal ini tidak mengurangi minat dan niat anak-anak untuk menuntut ilmu. Meskipun jarak bagi orang tua yang mengantar tentu menjadikan kendala tersendiri.
Tak ada yang berbeda dari kegiatan ramadhan anak-anak ini. Hanya saja kegiatan Ramadhan yang biasa dilaksanakan di sekolah dan Masjid, kini dilakukan di rumah. Banyak TPA dan TK yang melakukan Lomba Ramadhan ceria. tidak ketinggalan TK ABA Hargowilis.
Kegiatan Ramadhan Ceria, yang telah dimulai sejak tanggal 11 Mei hingga 20 Mei 2020 diikuti sebanyak 35 anak diantaranya dari Hargorejo. Dengan mengalokasikan dana porseni, Kegiatan Ramadhan Ceria ini mengadakan tiga macam kegiatan yaitu Lomba Online Ramadhan Ceria dan Cerita melalui Video.
Macam-macam lomba yang diadakan adalah hafalan surat pendek, hafalan doa, hafalan hadits sederhana, lomba menyanyi lagu Islami pilihan anak, menggambar Masjid, mengurutkan angka arab dari 1 sampai 10. Dengan orang tua mengirimkan video kegiatan lomba anak sesuai jadwal di kirim ke grup wali murid, dan akan dilakukan penilaian oleh juri yaitu kepala sekolah dan guru.
Kepala Sekolah TK ABA Hargowilis, Surantini mengatakan “Setiap cabang lomba di ambil 5 pemenang, ada 7 macam cabang lomba, artinya disediakan 35 piala untuk 35 anak didik, pengumuman hasil lomba akan diumumkan pada tanggal 21 Mei 2020. Piala akan dibagi pada saat penerimaan SKTB atau raport pada tanggal 24 Juni 2020”.
Selamat berlomba untuk anak-anak. Bukan tentang siapa pemenangnya. Tapi bagaiaman kita bisa tetap belajar dan beribadah dikondisi pendemi seperti ini. (wir)