You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Orang Jawa Di Suriname

Administrator 11 Mei 2020 Dibaca 1.303 Kali

Hargorejo, Senin (11/5/2020) “wong jowo kui nandi-nandi ono” orang jawa itu dimana-mana ada.
Pernahkah pembaca mendengar ungkapan ini? Ungkapan ini saya ingat dulu ketika simbah sering cerito tentang keadaan jaman dulu. Coba saja kalau pembaca pergi ke luar kota atau mungki keluar negeri. Mungkin sekali akan kita temui orang jawa disana dimanapun. Dan artikel ini saya tulis ketika saya mengingat peristiwa 5 Mei 2020 di mana maestro Campur sari Didi kempot berpulang. Didi kempot tidak hanya pemersatu bangsa dengan lagu-lagunya, dengan ambyar-ambyarnya namun juga dengan semangat dan eksistensinya. Beliau tidak hanya dikenal di Indonesia tapi juga di manca Negara. Diantaranya adalah belanda dan Suriname.
Oleh karena itu, saya tertarik menulis tentang Suriname. Dilangsir dari tirto.id humaniora menuliskan bahwa 15 persen warga suriname adalah orang Jawa.
Republik Suriname (Surinam), dulu disebut Guyana Belanda atau Guiana Belanda adalah sebuah negara yang terletak di Amerika Selatan dan merupakan bekas jajahan Belanda. Di sebelah timur Suriname berbatasan dengan Guyana Prancis dan sebelah barat dengan Guyana. Sementara sebelah selatan Suriname ada Brasil dan utaranya adalah Samudra Antlantik.
Dari tahun 1880 hingga 1939 kurang lebih 33 ribu orang jawa dibawa oleh kolonial Belanda ke sana  menggunakan kapal untuk dijadikan kuli perkebunan dan perkayuan menggantikan kuli India yang dinilai banyak ulah.
Namun begitu, orang jawa di Suriname terus berkembang dan bertambah jumlahnya karena akhirnya mereka menikah dan meneruskan keturunan disana. Dan ternyata mereka sukses. Jika pembaca kenal Karin Amatmoekrim dia adalah salah satu penulis jawa di Suriname. Karin Amatmoekrim pemilik website www.amatmoekrim.com
Salah satu keturunan jawa yang pernah menjadi menteri adalah Soewarta Moestdja. Ia menjabat sebagai menteri sosial dan perumahan rakyat tahun 1993 di era Presiden Jules Wijdenbosch. Bahasa yang digunakan di Suriname adalah Bahasa Jawa, meskipun agak berbeda dengan Bahasa Jawa kita. Mereka menyebutnya bahasa jawa Suriname. Karena untuk dirumah mereka menggunakan Bahasa Jawa ngoko atau kasar sedangkan dalam dunia pendidikan anak-anak mereka menggunakan Bahasa Belanda.

Penulis : Kemiyati Wirono

Foto Internet

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%