You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Kentongan Iso Bali (Apa pernah Pergi?)

Administrator 28 April 2020 Dibaca 4.960 Kali

Hargorejo, Selasa (28/04/2020) Siapa yang belum pernah melihat kentongan. Tidak jarang benda ajaib ini sekarang hanya bisa kita temukan di gardu atau pos ronda. Padahal jika kita melihat sejarah kentongan, benda ini mempunyai fungsi yang beragam dari masa ke masa. Terbuat dari kayu atau bambu. Dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat pegunungan atau pedesaan.

Dalam sebuah sejarah, disebutkan bahwa kentongan ada sebelum masehi. Di pulau Jawa, kentongan ada sejak jaman Majapahit. Di masyarakat kita kentongan memiliki beberapa fungsi yang tidak bisa diremehkan. Seperti sebagai sarana untuk mengundang warga, penanda adanya sebuah kegiatan, penanda ada kematian, penanda waktu, pengusir hewan perusak. Malah kentongan juga bisa sebagai penanda adanya kejahatan. Pada jaman dahulu sebelum ada toa, kentongan juga digunakan sebagai penanda adzan.

Ketika suara dan permainan tertentu bisa menjadi sarana komunikasi jarak jauh bagi masyarakat ini luar biasa.
Ketika di iera globalisasi seperti sekarang ini, dimana orang-orang berlomba menciptakan sarana komunikasi yang praktis dan cepat. Keberadaan kentongan sedikit tersisih. Padahal jika kita mau menelisik lebih jauh. Kentongan ini tidak mengurangi fungsinya.

Bagaimana bisa suara kentongan bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi ibu-ibu yang ditinggal ronda oleh suami-suami mereka. Bagaimana dengan suara kentongan ini bisa menandakan bahwa di luar sana atau tetangga kita masih ada yang terjaga, masih ada kehidupan.

Di era pandemi, dengan meningkatnya angka kejahatan. Kentongan kembali hadir menempatkan fungsinya. Bagaimana suara khas dan permainan itu bisa menjadi penyampai pesan. Kita tidak selalu bisa mengandalkan handphone yang tergantung pada kuota, baterai dan jaringan internet.
Memfungsikan kembali kentongan salah satu cara bijak, ketika sarana komunikasi era modern menggantungkan beberapa hal. Sementara kentongan alat tradisional mempunyai cara pembuatan dan perawatan yang mudah dan murah.

Penulis: Kemiyati Wirono

 

Foto : inet

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%