You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Energi Bersih dan Terbarukan untuk Ibu Kota Negara Baru

Administrator 19 Maret 2020 Dibaca 469 Kali

Kita pasti sudah mendengar kabar bahwa ibu kota negara Indonesia akan dipindahkan ke Kalimantan Timur.  Pelaksanaan pemindahan ibu kota negara ini bisa menjadi sebuah kesempatan untuk memulai penataan kota dari awal sehingga permasalahan di Jakarta, seperti macet, polusi, banjir, dan padat tidak terjadi lagi di ibu kota baru. Tak hanya itu, momentum ini juga bisa dimanfaatkan untuk meninggalkan energi fosil serta berpindah ke energi yang cerdas (smart), bersih (clean), dan berkelanjutan (sustainable).

“Sumber energi bersih adalah energi yang berasal dari sumber energi yang bisa diperbaharui dan tidak akan pernah abis seperti energi fosil makanya bisa berkelanjutan, tapi tetap harus dijaga. Contohnya adalah air mengalir, surya, angin, dan sampah organik” Jelas Elrika Hamdi, selaku Peneliti the Institute for Energy Economics  and Financial Analysis (IEEFA).  

Indonesia memiliki jenis sumber energi terbarukan yang cukup banyak. Jika dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, sumber-sumber energi ini diyakini dapat menggantikan energi fosil yang telah lama digunakan. Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Arifin Tasrif menyebutkan, pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia masih berada di angka 8 persen dari total potensi keseluruhan yang mencapai kurang lebih 400 giga watt. Salah satu potensi energi terbesar di Indonesia adalah tenaga surya, terutama di Kalimantan yang akan menjadi ibu kota negara baru. “Potensi matahari di Indonesia terutama di kalimantan 1700 kwh/m2 per tahun. Sementara, konsumsi masyarakat Indonesia sampai saat ini hanya 1.100 kwh/m2 per tahun” ujar Refi Kunaefi, Managing Director PT Akuo Energy Indonesia. Ia menambahkan energi yang didapat dari surya dapat digunakan untuk sumber listrik dan bahkan untuk kendaraan di ibu kota baru.

Elrika menegaskan bahwa Sistem kelistrikan di Indonesia sudah harus berubah, karena dampak yang diberikan dari penggunaan tenaga fosil sudah sangat buruk. “Dampaknya di Jakarta sudah sangat terasa, seperti panas, debu dan polusi dari transportasi serta pembangkit listrik tenaga batubara yang polusinya bisa memberikan penyakit”. Refi juga mengatakan bahwa jangan sampai ibu kota yang baru menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), karena selain tidak ramah lingkungan juga tidak keren.

Editor: Paul M Nuh

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%