Latihan panahan gaya Mataraman pertama-tama diciptakan oleh Kanjeng Sultan Hamengku Buwono I. Filosofi dalam jemparingan Mataraman, berarti "Bentangan busur, sejajar dengan (konsentrasi) hati". Berbeda dengan latihan panahan biasa yang dilakukan umum, latihan Jemparingan Mataraman merentangkan busur panah secara horizontal (CND)
Sumber: Tepas Tandha Yekti