You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan HARGOREJO
Kalurahan HARGOREJO

Kap. KOKAP, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

PEMERINTAH KALURAHAN HARGOREJO I SOSIAL MEDIA : Instagram @kalurahan_hargorejo I Twitter @pemkalhargorejo I Youtube : Kalurahan Hargorejo

Harga Rempah-Rempah Melonjak karena Corona

Administrator 10 Maret 2020 Dibaca 452 Kali

KBR, Warita Desa- Harga sejumlah rempah-rempah di pasaran khususnya jahe dan kunyit saat ini melambung.

Komoditas rempah tersebut ramai diburu masyarakat karena dipercaya dapat menangkal virus yang sedang menjadi ancaman yakni, virus corona tipe baru Covid-19.

Tak hanya harga meningkat, pedagang  juga mengeluhkan menipisnya stok komoditas ini dari tingkat distributor.

Salah satu yang mengeluhkan kondisi ini adalah pedagang rempah-rempah di Pasar Karna Kecamatan Sidareja, Cilacap, Jawa Tengah, Suryati.

“Kalau kunyit ada juga kenaikan. Kalau biasanya Rp2.500 per kilogram, sekarang jadi Rp6.000, satu kilonya, dari petani. Jualnya Rp10 ribu per kilogram,” kata Suryati, Jumat (6/3/2020).

Sementara itu dilansir dari Antara News, harga jual jahe merah melonjak naik hingga Rp100 ribu per kilogram (kg) kg di Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Pedagang jahe di pasar Senen, Haerudin Mustafa, di Jakarta, mengaku, sudah menjual rempah rempah ini dengan harga relatif tinggi karena banyaknya permintaan dari pembeli.

Ia juga mengatakan saat ini pasokan jahe di Jakarta mulai terbatas. Selain, jahe dan kunyit, komoditas rempah yang mengalami kelangkaan dan harganya meningkat adalah temulawak dan sereh.

Gerakan Minum Jamu


Ketua Umum Visi Indonesia Unggul (VIU) Horas Sinaga mengatakan pihaknya menjadi pihak yang mendorong gerakan minum jamu secara nasional merespons wabah virus corona baru atau Covid-19.

"Gerakan nasional minum jamu tradisional ini adalah upaya konkret menanggulangi ancaman virus corona. Implikasinya juga jelas bagi ekonomi rakyat," kata Horas Sinaga.

Sebelumnya hasil riset seorang peneliti dari Universitas Airlangga Surabaya menyimpulkan tanaman jamu seperti temulawak dan kunyit bisa meningkatkan ketahanan tubuh terhadap serangan virus termasuk corona.

Maka mengkonsumsi jamu-jamuan dinilai penting di samping juga menerapkan pola hidup sehat, berolahraga, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengkonsumsi makan makanan bergizi yang seimbang, hingga istirahat cukup dan tidak stres.

Author

M. Ridlo Susanto, Antara



Editor: Ardhi Rosyadi

Sumber : KBR

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,421,894,699 Rp3,428,029,699
99.82%
Belanja
Rp3,512,806,699 Rp3,556,005,689
98.79%
Pembiayaan
Rp127,976,678 Rp127,977,366
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp13,600,000 Rp13,600,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp107,710,000 Rp107,710,000
100%
Dana Desa
Rp1,694,238,000 Rp1,700,373,000
99.64%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp171,785,308 Rp171,785,308
100%
Alokasi Dana Desa
Rp1,087,739,991 Rp1,087,739,991
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp225,000,000 Rp225,000,000
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp55,621,400 Rp55,621,400
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp60,000,000 Rp60,000,000
100%
Bunga Bank
Rp5,000,000 Rp5,000,000
100%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp1,200,000 Rp1,200,000
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,589,974,340 Rp1,629,109,212
97.6%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,092,790,000 Rp1,146,097,200
95.35%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp410,387,159 Rp404,080,277
101.56%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp233,545,800 Rp254,660,700
91.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp186,109,400 Rp122,058,300
152.48%