Selain di Padukuhan Ngulakan, Harapan Jumparingan akan dihidupkan di Padukuhan Kliripan

Kemarin Kamis 6 Februari 2019, Padukuhan kliripan mendapat kunjungan dari salah satu warga Padukuhan Ngulakan atas nama Bapak Joko Tri Yanto, dimana kunjungan tersebut bermaksud untuk mencari data lokasi di Padukuhan Kliripan yang bisa digunakan sebagai tempat untuk menghidupkan kembali budaya daerah Yogyakarta yaitu Panahan Tradisional Mataraman, Jumparingan
Bapak Joko yang datang bersama istri langsung bertemu dengan Bapak Setyo Hariyanta selaku Dukuh Kliripan kemudian langsung mengunjungi salah satu titik di Padukuhan Kliripan tepatnya di limasan yang berada di Terowongan Sunoto Kliripan. Dalam pertemuan tersebut bapak Joko langsung menjelaskan secara detail maksud dan tujuan datang ke Padukuhan Kliripan yaitu untuk menghidupkan budaya Jumparingan mataraman. Dan dalam diskusi singkat tersebut di berikan beberapa pilihan lokasi oleh Dukuh Kliripan antara lain di lahan milik Bapak Kuswandi/Sunobo dan didekat lapangan voli. Selang beberapa waktu diskusi didampingi oleh kepala Dusun langsung mendatangi rumah pemilik lahan dan langsung memberikan penjelasan kepada pemilik lahan tersebut. Dimana hasil dari diskusi tersebut warga Padukuhan Kliripan mendukung akan adanya pembangunan untuk melestarikan budaya Jumparingan Mataraman.
Sebagai tambahan informasi disini dijelaskan bahwa budaya Jumparingan Mataraman adalah suatu budaya dimana menyerupai ajang memanah namun disini ada ciri khas tersendiri dimana peserta memanah ini menggunakan pakaian khusus yaitu pakaian adat dan dalam memanah ini di ikuti banyak peserta 10-15 orang yang nanti akan memanah ke target yang hanya satu diberi nama (bandul), bandul itu sendiri itu adalah sebuah target yang terbuat dari bahan khusus yang nantinya ditengahnya akan diberi titik khusus untuk target memanah. Dan area untuk memanah diperkirakan jaraknya 25m x 20 m. (Hen)